banner 728x90

Ketidak Hadiran Ketua DPRD Sumenep di Acara FGD POKIR, Dapat Kritik Pedas


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Ketidak hadiran Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, dalam acara Forum Group Discussion (FGD) yang gelar Asosiasi Media Online Sumenep (AMOS) memantik kritik senior jurnalis.

Pasalnya, acara FGD bertajuk “Program Pokir, Siapa Diuntungkan” yang digelar di Ballroom Resto Ayam Brewok Ahad, (26/09/3021)
itu, ketidak hadiran Pimpinan tinggi DPRD patut dipertanyakan.

banner 728x90

Hal itu disampaikan, Feri Arbania selaku Owner media Maduraexspos Sumenep, bahwa ketidak hadiran Ketua DPRD Sumenep patut dipertanyakan. “Ada apa ketua DPRD tidak hadir dalam acara penting , apalagi acaranya media,’ katanya.

Sebab, menurut Feri, acara tersebut bagian acara yang sangat penting, karena yang mengundang adalah media karena media juga dilindungi undang undang dan sejajar dengan legislatif.

“Media ini kan pilar demokrasi keempat sama sama menjalankan undang undang dan patut dipertanyakan ketidak hadiran Pimpinan DPRD itu, acara FGD jelas jelas membahas Pokok Pokok Pikiran (Pokir) untuk kepentingan rakyat,” ungkapnya.

Dirinya menyatakan, tidak mengkritisi K Hamid Ali Munir sebagai pribadi, melainkan sebagai ketua DPRD. “saya juga bukan sebagai pribadi, tapi sebagai ketua AJM yang juga peduli terhadap media,” ucapnya.

Baca Juga :   Raperda Penyertaan Modal BUMD PT WUS, Fraksi DPRD Sumenep Pertanyakan Besar Kontribusi PAD

Sehingga, dirinya menegaskan secara tidak langsung ketidak hadiran ketua DPRD tidak menghargai media dan tidak menghargai kapasitasnya sebagai ketua DPRD yang ikut bertanggungjawab untuk menciptakan legislator yang benar benar pro rakyat.

“Kalau pimpinannya sudah tidak bisa hadir dalam acara penting begitu, bagaimana dengan anggota anggotanya, menurut saya, kalau tidak bisa membela kepentingan rakyatnya, saya pribadi akan mundur itu lebih terhormat,” tegasnya.

Sehingga, ketidak hadiran acara FGD yang membahas masalah Pokir, kata jurnalis senior ini, perlu dipertanyakan, sehingga kalau ketidak hadiran tidak dibenarkan dalam tatibnya aturan di legislatif, pihaknya mengatakan media harus mempelajari ketidak hadirannya dalam rangka pokir dan bentuk pelanggaran bisa juga dilaporkan ke BK.

“Kita teman teman media bisa diskusi dengan lawyer advokat yang ahli di bidang ini, kita undang advokat yang ahli untuk melakukan dialog,” tutupnya

Baca Juga :   Anggota Dewan Sumenep Warning Kelayakan Armada Mudik Lebaran Sesuai Standart

Sebelumnya, Kabag Humas DPRD Sumenep Siswahyudi Bintoro saat dihubungi mengaku jika ketua dewan ada kegiatan sehingga tidak bisa menghadiri acara FGD tersebut. “Banyak kegiatan saat ini,” katanya saat dihubungi Ketua AMOS.

Sementara wakil Ketua DPRD Sumenep Indra Wahyudi saat dihubungi media ini juga enggan menghadiri kegiatan AMOS lantaran banyak undangan yang harus dipenuhi. “Saya banyak undangan, tidak bisa. Apalagi, saya ditelepon mendadak,” ujarnya.

Bahkan, saat diminta untuk daring juga tidak memberikan kesanggupan lantaran cukup padat. “Tidak bisa. Mungkin saya baru bisa nanti sekitar pukul tiga sore (15.00,WIB, Red),” tuturnya dengan santai.

Perlu diketahui, di acara FGD bertajuk “Program Pokir, Siapa Diuntungkan” yang hadir pada kesempatan itu, yakni Kepala Bapedda Sumenep Yayak Wahyudi, Inspektorat, Fraksi PKB, Fraksi Gerindra, Ketua Kadin, dan Praktisi Hukum Rausi Samorano, SH, sejumlah NGO, dan sejumlah pelaku media.

(Asm/red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *