SUMENEP- (TransMadura.com) –
Fasilitas pelayanan masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Moh Anwar Sumenep, cukup nyaman. Terlihat dari sisi barat terlihat gedung berdiri megah, bertuliskan Poli terpadu.
Ketika masuk gedung tersebut, terasa nyaman karena fasilitas full AC di sekeliling, dan untuk naik lantai atas tidak perlu repot makan tenaga, sebab Selain dilengkapi AC, di dalam bangunan tersebut juga tersedia lift atau elevator.
Sehingga, pasien dan pengunjung tidak perlu repot meniti tangga apabila tujuannya datang ke Poli Terpadu yang berada di lantai II.
Tidak hanya itu, rumah sakit plat merah tersebut, sudah dipasangi Smoke Detector atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Detektor Asap.
Namun, orang orang saat keluar masuk terasa nyaman sambil menyelesaikan kepentingannya. Terlihat juga saat berada di lokasi tersebut sudah mematuhi protokol kesehatan, karena mereka terlihat memakai masker. Begitupun setibanya di dalam, mereka tetap jaga jarak. Sebab, tempat duduk untuk antre sudah didesain sesuai Prokes oleh pihak rumah sakit milik Pemkab ini.
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar, dr Erliyati untuk mengatakan, terkait inspirasi mempercantik Poli Terpadu itu terus berbenah dan meningkatkan kualitas layanan, sebab itu suatu kewajiban yang harus terus berbenah agar pengunjung terasa nyaman.
“Selain menata ruangan dan memasang AC, kami juga menganggap penting memasang detektor asap di rumah saki ini,” katanya.
Sebab, jelas Erli ini, fungsi dari alat canggih itu, sangat berguna untuk rumah tangga, kantor, termasuk rumah sakit untuk mendeteksi secara dini adanya segumpalan asap yang berasal dari kerusakan-kerusakan mesin ataupun api, sehingga dapat menghindari terjadinya bencana kebakaran.
“Tujuan dipasangi alat tersebut melindungi masyarakat yang datang untuk memperoleh layanan kesehatan dari ancaman bahaya kebakaran,” tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya sangat memohon kepada masyarakat agar mematuhi aturan tidak boleh merokok di area RSUD Sumenep, baik di luar ruangan terlebih di dalam ruangan, tak terkecuali di Poli Terpadu.
“Karena kalau ada asap yang terdeteksi, maka alarm dari detektor asap itu akan berbunyi tanda bahaya,” tandasnya.
(*)