banner 728x90
Tak Berkategori  

Dinas PU Bina Marga Tidak Tegas, Warga Sapudi Seperti di PHP


PULAU SAPUDI, (TransMadura.com) – Sebagian warga Pulau Sapudi tampak geram melihat jalan poros Kecamatan yang tak kunjung dikerjakan. Padahal, jalan poros itu sudah teralokasi Rp 11 Miliar di APBD Sumenep 2018.

Zaini Alum, aktivis LSM LAKI (Laskar Anti Korupsi Indonesia) wilayah Sapudi, menginvestigasi sejumlah titik proyek jalan yang tak kunjung dikerjakan walau melewati batas akhir kontrak kerja, akhir Agustus 2018.

banner 728x90

Menurut amatannya, ada tiga lokasi proyek yang berpotensi gagal dikerjakan. Pertama, Lokasi, Jalan Karang Tengah – Gayam dengan nilai kontrak Rp 474.999 JT. Menurut zaini Alum, barang cooldmix yang tersedia sekitar 5%.

Kedua, Lokasi, Jalan Kalowang – Tarebung, dengan nilai kontrak Rp 1.879.999 miliar. Menurutnya,bahan yang siap gelar baru tersedia sekitar 5%.

Baca Juga :   Dinilai Tak Profesional, PD Sumekar Tutup Apotek Pangestu Sumenep

Ketiga, lokasi Sonok- Karang Tengah, dengan nilai kontrak
Rp 925.420 juta. Menurut amatannya, bahan siap gelar sekitar 5 %.

Dari fakta-fakta itu, zaini Alum terlihat heran dengan sikap Dinas PU Bina Marga Sumenep yang tidak bisa bersikap tegas terhadap kontraktor yang tidak bisa menyelesaikan pekerjaan.

“Kenapa Dinas PU Bina Marga tidak bersikap tegas ke pemborong yang jelas tak punya niatan menyelesaikan pekerjaan. Jika terus dibiarkan, masyarakat Sapudi kan bisa di PHP,” ucap zaini Alum dengan keheranan, sabtu (1/9/2018)

Zaini Alum bercerita, janji manis Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim saat jelang Pilkada 2015 adalah membangun jalan poros kecamatan di Sapudi beraspal mulus dengan inovasi aspal dingin (cooldmix).

Baca Juga :   Bupati Sumenep Lantik Pj Sekda Dukung Kelancaran Penyelenggaraan Pemerintah

“Nah… masyarakat Sapudi rantau kalau mudik lebaran selalu kecewa melihat jalan poros kecamatan di Sapudi hancur. Sudah 3 tahun janji Bupati Sumenep tak terwujud. Penyebabnya, ternyata PU Bina Marga sebagai penanggungjawab jalan tidak bisa bersikap tegas kepada kontraktor,” sambungnya, berapi-api.

Karena itu, zaini Alum minta kepada Bupati Sumenep agar mengevaluasi kinerja Dinas PU Bina Marga yang terkesan PHP (harapan palsu) warga Sapudi.
“Kalau tidak diputus kontrak, kapan mau dikerjakan. Nanti keburu tutup tahun anggaran. Ditunda lagi pekerjaaan ke tahun 2019. Ini kan namanya, warga sapudi di PHP,” tegasnya.

Sementara Plt Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep, Ir Erik Susanto, Belum bisa dimintai keterangan, saat dihubungi tidak aktif. (Fero/Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *