SUMENEP, (Transmadura.com) –
Pekerjaan TPT (Tembok Penahan Tanah) tebing sungai di Desa Aeng Panas, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep disoal warga. Pasalnya,tebing sungai yang “baru dikerjakan” tahun 2021, saat ini kondisinya sudah hancur berat.
Informasi yang dihimpun dari sumber warga setempat, proyek tersebut baru dikerjakan pada pada tahun 2021, berlokasi di Dusun Pesisir dengan kondisinya sudah ambruk, diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi atau Asal asalan.
“Pekerjaan tembok penahan tebing sungai masih seumur jagung sudah hancur gak karuan seperti itu,” kata warga setempat yang tidak mau disebut namanya, dilansir Koranpatroli.
Sehingga, pihaknya memastikan, pekerjaan itu, menduga tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Belanja). Namun dirinya masih timbul tanda tanya dengan pekerjaan proyek pemakaian anggaran Dana Desa (DD), atau anggaran pokmas provinsi.
“Itu tidak ada papan informasi tidak tau apakah pekerjaan DD atau pokmas, coba lihat sendiri dan tanya saja ke Kades Aeng Panas,” ujarnya.
Tim media mencoba memastikan kondisi pekerjaan tersebut tepatnya di lokasi Dusun Pesisir, Desa Aeng Panas, terlihat sebuah pekerjaan baru tembok penahan tebing sungai yang sudah roboh, disinyalir dikerjakan asal asalan.
Sementara, Kepala Desa Aeng Panas, Mohammad Ramli, belum merespon adanya pekerjaan tersebut , melalui pesan Whatsapny a juga belum dibaca.
Sisi lain, Salah satu BPD Desa Aeng Panas membantah kalau pekerjaan tebing sungai tidak sesuai spek atau asal asalan. Pihaknya menganggap hancurya pekerjaan tebing itu adalah faktor alam.
“Aroa Faktor alam roa, kan ecapok benjir Benni Rempak dhibi’ ecapok benjir ecapok hujan se sa’are samalem wa. “itu faktor alam itu, karena kena banjir bukan ambruk sendiri kena hujan siang malam, dan juga proyek tersebut masih masa perawatan,” dalihnya BPD.
(Asm/red)
