BANGKALAN, (TransMadura.com) –
Minimnya buku di Perpustakan Daerah (Perpusda) Bangkalan, Madura,Jawa Timur, membuat sejumlah pelajar mahasiswa memgeluh. Pasalnya, para pelajar untuk menjadi referensi menemukan buku yang dibutuhkan sulit.
“Selama ini buku di perpusda Bangkalan tidak ada perubahan. Setiap saya kesini, tapi buku ceritanya itu itu saja, terlalu monoton” kata salah seorang pengunjung Rizki 16.
Hingga saat ini, jelas Rizki, tujuan awal datang ke perpus hanya untuk mencari wifi gratis, sebab buku-buku yang tersedia perpusda sudah tidak menarik dan kebanyakan buku usang. ”Makanya tak manfaatin wifi nya saja, buku-bukunya berdebu,” ucap dia diiringi tawa.
Siswa SMK AL Kholilyah itu menambahkan, menggunakan WiFi Perpusda menurutnya cukup memuaskan. “Eman, ketimbang tidak digunakan,” ucapnya.
Menanggapi hal itu Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan (DPK) Bangkalan, Mohammad Musleh, mengatakan, sempitnya gedung Perpusda menjadi kendala.
“Memang disini gedungnya masih minim dan tidak dapat menampung buku banyak” katanya.
Musleh menerangkan, meski terkendala sempitnya gedung Perpusda, pihaknya berusaha memperbaiki pengadaan buku dengan cara diadakannya e-book.
“Jika tidak menemukan buku ataupun refrensi di perpustakaan umum tidak perlu khawatir, kami sudah memikirkan solusinya, yaitu buku berbentuk e-book yang mana kami akan usahakan di tahun ini softwarenya akan selesai,” paparnya.
Musleh mengaku, lambannya pengadaan buku disebabkan tidak bisa menuntut ataupun menakan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk selalu memenuhi kekurangan Perpusda.
“Pemda punya skala prioritas, kita tidak bisa memaksakan kekurangan ini cepat teratasi, pastinya kami akan berusaha mencari solusi, salah satunya dengan bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional, melalui penerbitan E-book,” pungkasnya.
(Mid/Red)