banner 728x90

Demo Kadisdik Sumenep Terlalu “Dini”, Legislator: Beri Kesempatan Bekerja


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Akhir-akhir ini Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep menjadi target sorotan aksi unjuk rasa oleh mahasiswa terkait pengangkatan Kepala Dinas baru. Bahkan desakan PMII kepada Bupati Achmad Fauzi, agar Kepala Dinas yang baru di copot dari jabatan dinilai tidak mampu membawa pendidikan sekolah lebih baik.

Bahkan, ada wakil rakyat yang mendukung aktifis karena dinilai tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas memimpin Disdik. Apalagi, saat didemo kali pertama, kadisdik tidak bisa menjawab jumlah SD yang ada di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini.

Semua itu, dianggap memalukan. Bahkan, penguasaan data terhadap lembaga pendidikan dinilai sangat lemah. Salah satunya ini disampaikan anggota komisi IV K. Sami’oeddin usai demo yang digelar ke disdik Sumenep pertama kali oleh aktifis PMII.

Hal itu membuat kalangan elit utamanya legislator menganggap Aksi demo mahasiswa itu terlalu dini menilai Kepala Dinas Pendidikan, yakni Agus Dwi Saputra.

Baca Juga :   Program Mudik Gratis, Anggota DPRD Sumenep Puji Bupati

Dengan alasan, Kepala Dinas baru ini, tidak diberi kesempatan untuk bekerja karena jabatan yang dipegang baru satu bulan kemarin.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Sumenep H. Latif, bahwa mahasiswa melakukan aksi mencopot Kadis baru dari jabatannya itu terlalu dini.

Sebab, Agus Dwi Saputra baru memegang jabatan, agar memberikan kesempatan untuk mendalami situasi Dinas Pendidikan.

“ini baru menjabat langsung minta dicopot, dengan alasan karena tidak mampu menjawab jumlah sekolah dasar, wong baru duduk langsung ditanyakan jumlah sekolah SD, bagiku kurang logis,” katanya.

Sehingga, dirinya menyampaikan tidak menyalahkan para Mahasiswa yang unjuk rasa, sebab itu bagian dari semangat dan kepedulian untuk membangun memajukan dunia pendidikan di kabupaten Sumenep lebih baik.

“Lebih baik kalau soal itu ya sowan saja. beri masukan untuk mengevaluasi dan mendalami dan mempelajari. Kalau selalu di demo kapan mau focus kerjanya,” ungkapnya.

Baca Juga :   Triwulan Pertama 2024, Bamus DPRD Akan Bahas Empat Raperda Prioritas

Politisi PPP ini mengatakan, jika pengangkatan Kadisdik baru ini adalah kebijakan Bupati, pihaknya berharap untuk memberikan kesempatan untuk bekerja terhadap kepala Dinas Pendidikan yang baru Agus Dwi Saputra. “Belum saatnya. berikan kesempatan bekerja, belum kerja sudah diminta mundur,” jelas H Latib.

Tentunya, menurut H Latib kebijakan Bupati sudah mengikuti beberapa kajian dan tahapan melalui test dan tidak semerta – merta asal milih orang. namun yang betul betul orang mau bekerja. “kalau ini di demo terus kapan kerjanya,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Disdik Sumenep Agus Dwi Saputra dua kali digoyang demo oleh aktifis PMII. Lantaran aktifis mengacu kecewa karena tak mampu menyebut jumlah SD. Dan pada demo kedua, sempat muncul pernyataan agar bupati mencopot kadisdik.

(Asm/red)