banner 728x90

Aksi Jurnalis Minta Kapolri Copot Kapolres Sampang

Aksi Jurnalis Minta Kapolri Copot Kapolres Sampang


SAMPANG, (Transmadura.com) –
Mapolres Sampang, Madura, Jawa Timur dikepung ratusan jurnalis terkait sikap Kapolres yang dinilai menciderai ribuan jurnalis.

Pasalnya, dalam aksi jurnalis tersebut meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tolong copot Kapolres Sampang AKBP Arman.

Dalam tuntutan mereka, Kapolres Sampang AKBP Arman sudah mencederai ribuan jurnalis yang ada di Indonesia, khususnya jurnalis yang ada di Kabupaten Sampang.

Korlap aksi, Aziz mengatakan dalam orasinya, meminta untuk mencopot Kapolres Sampang AKBP Arman.

“Tolong copot Kapolres Sampang AKBP Arman, karena dia tidak pantas jadi seorang pemimpin,” kata Aziz, ketua Korlap saat melakukan aksi di depan Mapolres Sampang, Senin (20/6/2022).

Menurutnya, seorang pemimpin seharusnya memberikan contoh, baik dalam berbicara maupun dalam bersikap.

Baca Juga :   TNI Bantu Panen Pipil Jagung Capai 3 Ton di Rubaru

“AKBP Arman tahu apa tentang Pers,” tegas Aziz.

Apalagi kata Aziz, perkataan AKBP Arman membuat heboh jagad raya terkait “wartawan yang tak Ber UKW gak boleh mendapatkan informasi di Polres Sampang”.

“Apakah itu perkataan seorang pemimpin,” papar Aziz.

Perkataan Kapolres Sampang kata Aziz, bertolak belakang dengan Maklumat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang Presesi.

“Kapolri Presesi, mengapa Kapolres Sampang sikapnya seperti itu” tegas Azis.

Sementara, Hernandy Kusuma Hadi mengatakan, perkataan AKBP Arman yang arogan dan dia juga mengatakan kalau wartawan yang tak Ber UKW tidak boleh mendapatkan informasi di Polres Sampang.

“Kapolres tahu apa tentang Pers, posisi hukum UU Pers itu lebih tinggi dari Dewan Pers,” kata Dedet panggilan akrab Hernandy.

Baca Juga :   Penghujan, Petani di Merengan Daya Penen Kacang Tanah dibantu Babinsa

Apalagi kata dia, seorang pemimpin mengumbar ujaran kebencian dengan menyatakan wartawan yang tak ber UKW, dan tak terdaftar di Dewan Pers itu tidak jelas.

“Itu pernyataan bukan seorang pemimpin, itu menyakiti jurnalis seluruh jagat Nusantara,” kata Dedet.

“Kapolres Sampang membuat gaduh secara Nasional, hingga mempermalukan masyarakat Sampang,” pungkas Dedet.

Sementara, Kapolres Sampang, AKBP Arman saat aksi berlangsung tidak ada ada dilokasi. Namun, menurut keterangan dari Wakapolres Sampang, Kompol Jalaludin bahwa Kapolres Sampang sedang ada tugas di luar.
“Kapolres ada kegiatan di luar,” jelas Kompol Jalaludin dengan singkat.

(M.Online/red)