SUMENEP, (Transmadura.com) – Gerak cepat BAZNAS Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan kroscek lokasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atas nama Rudiyanto Kecamatan Manding, Jum’at, (11/3/2022).
Sesuai informasi media online di Sumenep dan atas perintah bupati Achmad Fauzi, untuk melakukan survei atau kroscek lokasi untuk memastikan informasi adanya RTLH tersebut.
Pimpinan Pendistribusian dan pendayagunaan BAZNAS Kabupaten Sumenep, Hadariadi, mengatakan saat dilokasi, bahwa
Gerak cepat BAZNAS ini atas perintah bupati untuk melakukan survey ke lokasi dan sudah sampai melakukan wawancara kepada yang bersangkutan.
“Alhamdulillah kami tim BAZNAS sudah sampai atas perintah bupati dan faktanya sudah layak dibantu,” katanya kepada media ini.
Sehingga, lanjut Hadari, nantinya dengan program bedah rumah TLH, BAZNAS akan berupaya untuk merespon melakukan bedah rumah ini yang dimiliki atas nama Rudiyanto.
“Beberapa dekat ini kami akan melakukan koordinasi dengan pimpinan yang lain,” ujarnya.
Selain itu. Hadari mengatakan jika anggaran di BAZNAS untuk RTLH terbatas, Namun tetap berusaha membantu RTLH tersebut, mendorong masyarakat lingkungan untuk berswadaya dan melakukan partisipasi.
“Dengan anggaran yang terbatas dari BAZNAS tapi tetap bisa membangun rumah yang layak, sudah banyak dengan anggaran terbatas bisa bangun rumah batu bata beratap genting,” ungkapnya.
Menurutnya, hal itu untuk memberikan penyadaran lingkungan untuk ikut peduli kepada warga yang memang membutuhkan bantuan dengan partisipasi. “Moga masyarakat juga peduli dengan keberadaan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, warga miskin Rudiyanto (35), yang tinggal di Dusun Gampong RT 1 RW 2, Desa Giring, hidup dengan ibunya bernama Sahwiyatun (60).
Selama ini, dirinya menghidupi ibunya dengan penghasilan yang tidak menentu kerja serabotan kadang kerja, kadang tidak. Mereka ditinggal bapaknya sejak umur 4 tahun, meninggal dunia akibat sakit.
Mirisnya, keduanya tinggal dirumah gedek dengan ukuran 3×6 dengan atap terlihat sebagian pakai terpal.
(Asm/red)