SUMENEP, (TransMadura.com) –
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, Madura akan mempermudah izin bagi investor yang hendak berinvestasi di kota sumekar.
Pasalnya, setiap investor maupun pengusaha dalam pengurusan izin tidak akan Sulit, bahkan mempermudah dengan catatan, yang membuka usaha harus memiliki program yang seiring dengan pemerintah.
“Salah satunya program bantuan kepada fakir miskin, anak yatim, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan beasiswa bagi keluarga tidak mampu,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
“Setiap proses perizinan usaha apapun harus ada pernyataan sikap bersedia bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Baznas Sumenep, untuk membantu membangun daerah melalui paguyuban masing-masing jenis usahanya,” ungkap Fauzi.
Menurutnya, kerja sama antara pemerintah daerah dengan pihak swasta sangat penting untuk menopang keterbatasan anggaran. Sehingga keberadaan perusahaan juga memikirkan tentang masyarakat Sumenep, tidak hanya berorientasi omset semata.
“Yang jelas, keterlibatan pihak ketiga atau swasta merupakan cara Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk bergotong royong guna memajukan daerah demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Ketua Baznas Kabupaten Sumenep, Moh. Jazuli mengatakan, kesadaran pihak swasta mulai tumbuh. Bahkan PT Garam Persero telah menyerahkan zakat dan sadekah sebesar Rp30 juta. Selain itu juga Paguyuban Petambak Kabupaten Sumenep menyerahkan zakat berupa beras sebanyak 1 ton.
“Sebenarnya sebelumnya juga ada penyerahan zakat fitrah dari lembaga lainnya seperti Said Abdullah Institut (SAI) berupa zakat fitrah sebanyak 50 ribu paket dan RRI Sumenep sebanyak 55 paket,” jelas dia.
Sementara program yang telah dijalankan oleh Baznas saat ini dari sisi keagamaan sudah berjalan. Seperti pemberian jadwal imzakiyah kepada 1000 masjid dan mushalla, pembangunan rumah tidak layak huni, pembagian paket makanan untuk buka dan sahur kepada kaum dhuafa dan beasiswa kepada keluarga yang kurang mampu.
Pemberian beasiswa itu sebagai langkah Baznas untuk meningkatkan taraf pendidikan kedepan, minimal dalam satu keluarga yang kurang mampu terdapat satu orang mahasiswa.
“Ada 20 mahasiswa yang kami beri beasiswa hingga selesai kuliah. Kalau untuk paket untuk buka dan sahur selama empat hari ini sudah asa 1.016 paket yang sudah disalurkan,” ucapnya.
(Red)