Transmadura.com, Sumenep —
Pemerintah KabupatenSumenep, Madura, Jawa Timur, dalam rencana untuk mendirikan pangkalan LPG disetiap desa terancam gagal.pasalnya, karena pemetaan yang dilakukan Pertamina belum jelas.
Dalam rencana tersebut, merasa pesimis dengan rencana tahun ini akan terealisasi walaupun tahun ini akan terealisasi. Namun tidak semua desa bisa membangun pangkalan.
“Realisasinya bertahap, sangat tidak mungkin semua desa bisa membangun pangkalan LPG,” kata Kabag Perekonomian Mustangin Senin, 24 Juli 2017.
Menurutnya,Kabupaten Sumenep terdiri dari 330 Desa yang tersebar di 27 Kecamatan, baik Kepulauan maupun Daratan.
Dijelaskanya, desa yang mengajukan harus siap dari segala bidang, baik secara administrasi sesuai yang ditentukan Pertamina. Salah satunya izin usaha dan memiliki gudang tempat penyimpanan LPG.
Hal itu pengelolaannya bisa dikelola oleh pihak swasta atau BUMDes (Badan Usaha Milik Desa, Red). “Tergantung kesiapan ditingkat Desa. Sementara, pemetaan ini penting dilakukan demi mengetahui kebutuhan riel di masyarakat. Karena setiap desa kebutuhannya tidak sama,” ungkapnya.
Lanjutnya Mustangin menyampaikan, tujuan diadakannya pembangunan pangkalan LPG untuk menyamaratakan kouta LPG setiap desa. Karena saat ini pangkalan LPG bertumpu di daerah perkotaan.
Sehingga harga LPG di sebagian pelosok desa melambung tinggi dan berpotensi terjadinya penyalahgunaan.
Sambungnya, Program satu desa satu pangkalan LPG, termasuk sebagai dukungan terhadap program pemerintah pusat dalam menyamakan harga LPG di seluruh Indonesia.
“Kami berharap pemetaan ini cepat selesai, agar program satu desa satu pangkalan cepat terealisasi,”pungkasnya. (Asm/hy)