Transmadura.com, Sumenep – Pengaspalan jalan poros Desa tapatnya di Dusun Ganjur, Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Sumenep, Jawa Timur mulai dikeluhkan.
Pasalnya, pengaspalan jalan yang dibiayai melalui dana desa (DD) tahun 2016 itu tidak sesuai antara prasasti dengan pekerjaan, sehingga terkesan direkayasa.
“Di prasasti tercantum pengaspalan, tapi faktanya hanya tambal sulam. Ini sudah jelas ada rekayasa,” kata ARN salah satu warga setempat.
Menurutnya, tindakan tersebut diduga sengaja dilakukan oleh oknum desa yang tidak bertanggung jawab, guna mencari keuntungan semata.
Padahal, tindakan yang dilakukan sudah jelas bisa merugikan negara. “Itu kan masuk korupsi namanya,” ungkap pria beranak dua itu.
Tidak hanya itu, menurutnya transparansi pekerjaan proyek yang dibiayai melalui program DD dan ADD di Desa Lalangon perlu dipertanyakan. Karena, banyak pekerjaan yang tidak diketahui oleh masyarakat.
“Salah satunya pekerjaan jembatan di dusun lalangon yang tidak potensi karna tidak ada jalan yang di lalui masyarakat, jadi menurutnya buang buang anggaran saja,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kedepan agar pengelolaan DD dan ADD lebih transparan, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang berpotensi menimbulkan terjadinya hal yang tidak dinginkan. “Itu pasti apabila pengelolaannya tidak transparan,” tukasnya. (Asm/Hy).