banner 728x90
Tak Berkategori  

Tuding Kungker DPRD Sumenep Bodong, Mahasiswa Gelar Aksi Demo


SUMENEP, (TransMadura.com)
Sejumlah aktifis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) melakukan aksi ke kantor DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur Kamis (29/3/2018). Hal itu mereka kembali mempertanyakan kinerja wakil rakyat ini.

Gelar aksi tersebut, mereka berorasi secara bergantian terkait kinerja para legislator. Setelah itu, mereka diterima untuk melakukan audensi di ruang komisi III bersama Wakil Ketua Faisal Muhlis dan Ketua BP2D Hosaini Adhim. Terjadi debat yang cukup panjang di ruang komisi pembangunan itu.

Menariknya, dalam audensi itu aktifis mahasiswa menuding adanya dugaan kunjungan kerja (kunker) fiktif yang dilakukan anggota dewan. Diduga tidak mengikuti kunker, namun mendapatkan jatah “materi” anggaran. Ini dianggap sangat merugikan masyarakat.

Baca Juga :   Jual Produk Minuman Kadaluarsa, Swalayan Yakini Dikeluhkan Konsumen

“Kami menduga ada dugaan kunker fiktif yang dilakukan oknum dewan. Saat ada kunker, oknum malah tidur di rumah. Namun, tetap saja mendapatkan haknya dari anggaran yang tertuang dalam APBD, ” kata Korlap Aksi Sutrisno.

Menurutnya, sambung dia, apa yang dilakukan jelas merugikan masyarakat sekitar. Bahkah, kunker hanya jadikan kesempatan untuk ngelencer untuk berwisata. “Apalagi, tujuannya yang memang potensi wisata. Ini harus dilakukan tindakan tegas, ” ujarnya.

Sebab, menurut Sutrisno apa yang dilakukan tidak memiliki dampak positif bagi masyarakat, dan terkesan hanya menghamburkan anggaran saja. “Kegiatan hanya menghabiskan anggaran saja. Tidak ada dampaknya bagi masyarakat, ” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga mempertanyakan dampak reses, sebab banyak raperda yanh dianggap lelet. “MKD DPRD Sumenep harus menindak tegas oknum dewan yang malas kunker tapi menerima haknya, ” tuturnya.

Baca Juga :   Jual Produk Minuman Kadaluarsa, Swalayan Yakini Dikeluhkan Konsumen

Wakil Ketua DPRD Sumenep Faisal Muhlis membantah jika dinilai ada oknum dewan kunker fiktif. Sepengetahuan pihaknya tidak ada, semua mengikuti kunjungan. “Sampai detik ini tidak ada kunker fiktif itu, ” katanya.

Faisal menuturkan, jika memang ada pihaknya berani untuk melakukan pengusutan. “Ngapain tidak enak untuk mengusut jika memang ada bukti, apalagi sudah ada nama, kita jadi dewan kan bukan karena anggota dewan yang lain, ” ucapnya.

Reporter : Asm
Editor : Red