Sertu Ainul Wafa Babinsa Ramil 0827/19 Sapeken Bantu Poktan “Saor II” Panen Padi
SUMENEP, (TransMadura.com) – Perlu diketahui bersama-sama, bahwa untuk mendapatkan sebutir beras membutuhkan proses panjang, dari Penyiapan lahan pertanian, Pembibitan padi, Penanaman padi dan proses Memanen, serta terakhir adalah Penggilingan padi menjadi beras.
Dijelaskan oleh Babinsa Ramil 0827/19 Sapeken Sertu Ainul Wafa Babinsa Desa Saor yang mana proses memanen yang benar sangat berpengaruh terhadap hasil panen padi, karena kesalahan proses memanen bisa berakibat pada berkurangnya hasil padi pada suatu wilayah.
Kali ini di kelompok tani (Poktan) “Saor II” selaku pemilik lahan Bapak Hamidi telah dilaksanakan panen padi yang dibantu oleh Anggota Koramil 18/Sapeken Kodim 0827 Sumenep. “Dengan luas hamparan 1,5 Hektar yang ditanami padi jenis varietas Seerang dan yang di panen saat ini hanya 1 Ha dengan menghasilkan gabah 4000 Kg untuk provitas 4 ton/ha” kata Hamidi.
Pelaksanaan panen dilahan sawah milik Hamidi yang bertempat di Dusun Telaga Kembar Desa Saor Saibus Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep. Madura-Jawa Timur. Jum’at, (30/3/2018).
Kapten Inf. Sutrisno selaku Komandan Koramil 0827/19 Sapeken mengatakan, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia beras merupakan makanan pokok sebagai sumber karbohirat penyedia tenaga bagi tubuh. Beras merupakan produk olahan dari biji-bijian bernama Padi, setelah melalui proses panjang pada mesin penggilingan maka, dihasilkan beras.
“Ingat,… untuk menghasilkan sebutir beras memerlukan usaha keras dari para Petani, mulai dari Waktu, Materi, juga tenaga. Oleh sebab itu jangan anda biasakan membuang-buang nasi atau menyisakan nasi. Hargailah setiap butir nasi, karena tidak semua orang seberuntung anda bisa mengkonsumsi nasi setiap hari. Terakhir, tetaplah Optimis untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mari kita hijaukan bumi kita,” pungkasnya.
Reporter : Man
Editor : Red