banner 728x90

Dinilai Tak Transparan,Proyek ADD di Guluk-Guluk Gaduh Nyaris Diklaim Anggota Dewan


Sumenep, (TransMadura.com) –
Proyek pekerjaan jalan yang dibiayai melalui alokasi dana desa (ADD) 2017 di Dusun Guluk-Guluk Timur bagian utara dan pekerjaan jalan di Dusun Klabaan Laok, Desa/Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, terjadi kegaduhan sosial. Pekerjaan tersebut dinilai tidak transparan.

Pasalnya, pekerjaan dinilai tidak transparan. Indikasinya tidak dipasangi prasasti atau papan nama saat pekerjaan berlangsung.

Pemicu terjadinya kegaduhan diantaranya, salah satunya adanya klaim jika dua pekerjaan itu milik salah satu anggota dewan yang dibiayai melalui dana Pokok Pikiran Rakyat (Pokir) atau dana Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas).

“Desas desus dibawah, program itu diklaim milik salah satu anggota dewan berinisial Z,” kata tokoh masyarakat Desa/Kecamatan Guluk Subli Bangal, saat ditemui di Kantor Kecamatan Guluk-Guluk, Jum’at, 22 September 2017.

Baca Juga :   Momen Lebaran,Patroli Babinsa di Wisata Pantai Slopeng,Ini Imbauannya

Ia menyayangkan adanya ketidak transparan pekerjaan tersebut. Dengan begitu terkesan memberikan peluang bagi pekerja atau pemborong untuk berprilaku yang mengarah kepada tindak pidana korupsi.

Tidak hanya itu, akibatnya, menyebabkan pekerjaan jalan yang masih dalam tahap penyelesaian diduga dikerjaan asal-asalan. “Kemarin sempat dibongkar oleh warga, karena diduga tidak sesuai RAB,” tuturnya.

Maka dari itu, Subli menjelaskan tindakan tersebut telah melanggar Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Tahun ini anggaran dana Pokir sekitar Rp60 miliar, dengan komposisi setiap anggota dewan memperoleh anggaran Pokir Rp1,2 miliyar. Jumlah wakil rakyat digedung parlemen itu sebanyak 50 orang.

Terpisah Camat Guluk-Guluk Sutrisno menegaskan, jika dua proyek itu dibiayai melalui ADD tahun 2017. “Bukan (milik anggota dewan), itu tadi pernyataan dari H. Suhdi (BPD),” katanya.

Baca Juga :   Jaga Objek Wisata Tectona, Babinsa Pastikan Aman dan Kondusif

Ditanya adanya temuan tidak sesuai RAB, pihaknya mengaku akan segera menindaklanjuti. Jika benar, terpaksa harus dibongkar ulang. “Jangan menambah volume kalau belum selesai di ini, kan begitu kan, sebaiknya dibongkar lagi,” jelas mantan Camat Talango itu.

Sementara itu untuk memastikan, dalan waktu dekat pihaknya akan melakukan peninjauan ke lokasi pekerjaan. “Nanti kesiapan dulu, itu harus bongkar ulang, karena saya tahunya sudah belakangan,” tegasnya. ( Asm/irwan)