banner 728x90
Tak Berkategori  

Bupati Sumenep Lantik Tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama


Transmadura.com, Sumenep – Tiga pimpinan tinggi Pratama di Sumenep, Madura, Jawa Timur dilantik Selasa (10/1/2017). Pelantikan itu dilakukan oleh bupati setempat A. Busyro Karim. Tiga pejabat yang dilantik itu, Hadi Soetarto, Sekdakab, Inspektur M. Idris, dan Kepala BKPP dan pengembangan SDM Titik Suryati.

Pelantikan disaksikan oleh pelaksana tugas (Plt) Pimpinan SKPD dan Camat. Pengambilan sumpah dilakukan bupati dan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan naskah. Pelantikan berlangsung cukup khidmat dan penuh dengan rasa kekeluargaan. Kegiatan yang digelar di aula Arya Wiraraja itu berlangsung cukup sederhana.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim menjelaskan, pihaknya yang berharap pejabat yang sudah dilantik ini bisa berjalan dengan baik. Dan, bisa menjalankan amanah pekerjaan sesuai dengan UU yang berlaku. “Saya berharap untuk bisa menjalankan amanah, dan bekerja maksimal,” katanya.

Baca Juga :   Jual Produk Minuman Kadaluarsa, Swalayan Yakini Dikeluhkan Konsumen

Dia menuturkan, sebenarnya pengisian pejabat disesuaikan dengan SO yang baru harus sudah terisi pada 1 Januari lalu. Namun, karena keterlambatan SO maka pengisianya juga terlambat. “Tapi, hari ini baru tiga orang yang definitif, diharapkan bisa bekerja maksimal,” ungkapnya.

Kendati demikian, pengisian untuk sejumlah SKPD yang lain dan struktur yang menyesuaikan dengan yang baru akan dilakukan dalam waktu dekat. “Mungkin satu atau dua hari ke depan. Supaya jas yang dipakai hari ini tidak usah dicuci lagi. Kasihan,” ucapnya disambut senyum para PLT SKPD dan Camat.

Pada kesempatan itu bupati juga menyindir gaji PNS yang tidak bisa cair hingga saat ini. Itu semua karena keterlambatan APBD Sumenep 2017. “Sekali-kali gaji lambat. Biar merasakan gaji lambat. Tapi, insya Allah besok gaji sudah bisa dicairkan,” ujar mantan ketua DPRD dua periode ini.

Baca Juga :   Jual Produk Minuman Kadaluarsa, Swalayan Yakini Dikeluhkan Konsumen

Dia mengungkapkan, semua itu terjadi karena ada kejadian unik dan penuh dengan drama. Yakni, pembahasan SO yang cukup panjang. “Pembahasan SO cukup panjang karena penuh dengan drama dan unik. Hingga pembahasan APBD juga lambat di bahas,” ungkapnya. (asm/hy)