banner 728x90

Proyek Payung Raksasa Depan Masjid Jamik Sumenep, Menghilangkan Nilai Sejarah


Sumenep, (TransMadura.com) –
Mega proyek direncanakan Pemerintah Kabupaten Sumenep yang akan dibangun payung raksasa ala Masjid Nabawi didepan Masjid Jamik Sumenep. Kabarnya mega proyek tersebut untuk menambah keindahan mempercantik menjelang Visit year 2018, akan menghabiskan anggarannya mencapai Rp 11 miliar yang bersumber dari APBD, nampaknya ada kecemasan dari sebagian masyarakat.

Kecemasan ini muncul dari Lembaga Forum Masyarakat Inspiratif (Formatif) Sumenep, bahwa eksistensi peninggalan Masjid Agung Sumenep ini merupakan warisan sejarah gemilang Kabupaten Sumenep merupakan lintasan sejarah yang tak pernah hilang akan tergerus dengan kemajuan modernisasi masa kini.

banner 728x90

“Masjid agung ini hasil karya penembahan Kabupaten Sumenep pada masa itu, dimana betapa dalam nilai nilai filosofis sejarah, maupun arkeologisnya dapat kita resapi bersama untuk kehidupan kini dan akan datang. kami khawatir dengan bangunan itu akan menghilangkan sejarah,” kata Moh.Fadal Ketua Formatif.

Dengan begitu, sejarah Masjid Agung akan tergerus dengan kebijakan Pemkab Sumenep yang berencana bangun nantinya akan ditutupi depannya oleh payung raksasa modern, dimana pembangunan bersumber dari APBD dengan jumlah cukup fantastis sebesar 11 miliyar.

“Bukan tidak mungkin jika eksistensi , serta kearifan lokal dari masjid Agung Sumenep yang berorientasi masa lalu akan terkikis lantaran di gerus oleh pembangunan payung modern raksasa tersebut, dan manfaat dengan pembangunan payung raksasa yang menelan biaya hampir 11 milyar tersebut itu apa,” ungkapnya.

Baca Juga :   Bendahara Puskesmas Sapeken Relakan Lepas Jabatan, Dipaksa Mundur?

Kalau berorentasi pada Masjid Nabawi Mekkah. Nabawi itu jelas fungsi dan manfaaat serta efektifitas payung raksasa tersebut, Untuk melindungi para jama’ah setiap hari setiap waktu yang tidak hanya waktu tertentu saja banyak jama’ah pengunjung kesana.

“Ini beda dengan Masjid Agung Kabupaten Sumenep,  pengunjungnya hanya berdasarkan waktu dan musim saja. Itupun jama’ah untuk ibadah tidak juga sampai ke depan masjid Agung. Ini tidak ada kejelasan orentasinya dan sasaran pembangunan payung raksasa tersebut target yang akan dicapaian,”jelasnya.

Nantinya bangunan itu apakah bisa menyumbangkan pendapatan secara maksimal kepada PAD Kabupaten Sumenep. Sebagaimana apa yang di dapatkan oleh pemerintahan Arab saudi dengan adanya payung di Masjid Nabawi.

“Ini nanti malah sebaliknya, justru membebani keuangan Pemkab Sumenep untuk merawat dan pemeliharaan serta menjaga keberadaan payung raksasa tersebut. Bahkan, dalam faktanya kita masih menemukan banyak berbagai kenyataan adanya tindakan penelantaran atau membiarkan  terbengkalai,”tandasnya.

Baca Juga :   Kades Rombiye Timur Dapat Penghargaan SMSI Award 2025 Desa Inovatif

Seperti yang ditulis di media, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Cipta Karya Sumenep, Madura, Jawa Timur Bambang Irianto menyatakan, saat ini tahap perencanaannya sudah selesai dilakukan oleh pihak rekanan.

“(Proyek payung megah) Pasti lanjut dong, Tapi memang ada perencanaan, dan ada pelaksanaan. Sekarang baru tuntas perencanaannya,” tutur Bambang Irianto saat bincang santai dengan media ini diruang kerjanya.

Dia menuturkan, pembangunan payung yang akan menjadi salah satu payung elektrik terbesar di Indonesia ini memang dianggarkan Rp. 11 miliar, tetapi dalam dua tahap, yakni pada APBD tahun ini dan APBD tahun depan.

“Total anggaran yang dibutuhkan Rp. 11 miliar, rencananya untuk membangun sebanyak empat payung besar,” paparnya.

Menurutnya, dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, akan ditangani pihak berbeda. Sebab, alat-alat canggih yang diperlukan tidak berada di satu negara, melainkan tersebar dibeberapa negara.

“Tenaga perencana yang kami tunjuk, kemarin sudah melakukan observasi di lokasi. Mereka melakukan banyak hal, seperti mengukur kadar tanah, kadar udara dan kadar cuaca,” tuturnya.(Asm/irwan)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *