SUMENEP, (Transmadura.com) -Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus genjot Program PTM (Penyakit Tidak Menular).
Masing masing Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di sejumlah kecamatan Layanan program PTM sudah membuat Posyandu lansia untuk mendeteksi gejala penyakit menular.
“Dari masing masing Puskesmas di kabupaten Sumenep sudah membuat posyandu lansia,” kata Kepala Bagian P2 (Pemberantasan Penyakit) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Ahmad Syamsuri, S Kep, M.S,MH.
Menurutnya, layanan PTM ada beberapa bagian, yaitu layanan jiwa atau Keswa, penggunaan obat obatan zat terlarang ( NAPZA) golongan narkotika, psikotoprika, dan zat adiktif yang tidak sesuai dengan fungsinya.
“Kondisi ini dapat menyebabkan kecanduan yang bisa merusak otak hingga menimbulkan kematian,” jelasnya.
Sehingga, Pemerikasaan dari tensi dara, gula darah, kolesterol dan asam urat yang dilakukan di tiap puskesmas akan ketahuan gejala penyakit yang disebabkan.
Dari masing masing puskesmas, Mamat menjelaskan sudah dibuat Posyandu lansia dengan peralatan lengkap, dari dokter, perawat, bidan dan petugas Lap semua lengkap untuk mendeteksi dini penyakit agar tidak menular.
“hal itu bisa diantisipasi tidak menular, penanganan penyakit kencing manis dan semua masuk di PTM,” ujar Mamat.
Namun, pihaknya menjelaskan Dinas Kesehatan (Dinkes) hanya menyediakan fasilitas kebutuhan alat pemeriksaan stiker alat pemeriksaan.
Dirinya berharap dengan pemeriksaan secara rutin dari masing-masing Puskesmas agar mendeteksi sebayak banyak penyakit untuk bisa disembuhkan.
Namun, Mamat menambahkan ciri ciri penyakit hipertensi adalah malas untuk periksa, dengan alasan puskesmas jauh. “Tidak mau ke posyandu dan itu adalah hipertensi penemuan kasus sedini mungkin yang mengakibat penyakit struk akibat hipertensi.
“Ciri ciri malas, sering haus dan itu tanda tanda penyakit kencing manis itu,” ungkap Mamat
Dirinya mengatakan, dengan pendekatan melalui posyandu, kemungkinan mungkin bisa menemukan gejala gejala penyakit menular untuk disembuhkan.
“Untuk pemeriksaan cukup hanya menunjukkan KTP dilakukan secara gratis,” terangnya.
Selain itu juga, mantan Kapus Pandian ini menerangkan, pemeriksaan kesehatan tidak hanya di Puskesmas, namun juga dilakukan di taman bunga (TB) pada setiap Minggu itu untuk semuanya.
“tidak mungkin seperti pasongsongan ke kota, tapi bisa untuk masyarakat sekitar dengan hanya menunjukkan KTP bisa melakukan kegiatan secara gratis,” tutupnya.
(Asm/red)