SUMENEP, (Transmadura.com) – Perusahaan Umum Bulog Madura, memberikan kuota beras pangan terbanyak untuk Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
Dari empat Kabupaten di Pulau Madura, yakni Pamekasan, Sampang dan Bangkalan. Kabupaten Sumenep mendapatkan jatah beras Bulog 200 ton sampai akhir tahun.
Sedangkan untuk se kabupaten wilayah Madura mendapatkan maksimalisasi beras 500 ton sampai akhir tahun.
“Untuk kabupaten Sumenep mengusulkan 200 ton, dan yang lainnya 100 ton pemenuhan sampai akhir tahun ini,” kata Kuswadi, Pimpinan cabang Bulog Madura saat diminta keteranganya.
Pihaknya menyatakan, kabupaten Sumenep termasuk inflasi catatan BPS harga tertinggi di Jawa timur, sehingga kuota beras mencapai 200 ton hingga akhir tahun dan serapan per Minggu 8 ton.
“Serapan perminggu 8 ton beras,” ujar Kuswadi kepada media ini.
Perlu diketahui, sebelumnya harga beras di tingkat konsumen pasar tradisional di Kabupaten Sumenep, terus meroket.
Kenaikan harga beras ini sudah berlangsung cukup lama, dalam sebulan terakhir laju kenaikan harga beras di dalam negeri sepertinya tak terkendali.
Hasil pantauan media ini, harga beras dibawah terbaru mencapai hingga Rp13.500 per kilogram. Sedangkan harga di huller, sampai Rp13.100 per kilogram.
Padahal, pada 8 September lalu, harga beras hasil pantauan dilapangan masih di angka Rp12.500 per kilogram.
Sementara, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep menggelar operasi pasar untuk menggelontorkan 4 ton beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan).
Operasi pasar di dua titik itu dilakukan, yaitu Pasar Anom Baru dan Pasar Bangkal untuk menstabilkan harga beras dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) senilai Rp 10.900 per kilogram.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Dadang Dedy Iskandar mengatakan bahwa operasi pasar itu dilakukan pada hari Rabu, 13 September 2023.
“Kemaren, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep bersama Bulog Madura sudah melakukan operasi pasar di dua titik yakni Pasar Anom dan Pasar Bangkal Kecamatan Kota Sumenep. Tujuannya untuk komoditi beras sebanyak 4 ton beras,” kata Dadang Dedy Iskandar pada Kamis (14/9/2023).
Kerjasama tersebut lanjutnya, bagaimana menjaga stabilitas harga pangan dan terutama komoditi beras di musim kemarau ini.
(Asm/red)