banner 728x90
Tak Berkategori  

Bersama Grab Allah, DPAY Masjid Nur Muhammad Bagikan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa


SUMENEP, (Transmadura.com) –
Dewan Penyantun Anak Yatim dan Dhuafa (DPAY) Masjid Besar Nur Muhammad Desa Kolor, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, bersama “Grab Allah” santuni anak yatim piatu dan Dhuafa di bulan suci Ramadhan.

Mereka memberikan santunan kepada 150 anak yatim dan 50 orang kaum dhuafa di.Masjid setempat, Minggu, (24/4/2022).

banner 728x90

Ketua Dewan Penyantun Anak Yatim dan Dhuafa (DPAY) Masjid Besar Nur Muhammad, Mustain Samaji mengatakan, bahwa ini menjadi kegiatan rutinitas Masjid Nur Muhammad yang mempunyai beberapa kegiatan, yakni Jum’at barokah setiap hari Jum’at dengan memberikan makanan kepada semua jemaah masjid sekitar 850 orang.

“Selain itu, kami memberikan santunan anak yatim dan dhuafa yang diberikan 200 orang terdiri dari anak yatim 150 dan kaum dhuafa 50 orang. pemberian ini berupa uang, sembako,” katanya.

Baca Juga :   Paripurna Pembentukan Komisi DPRD Sumenep 2024, Ini Susunannya

Dirinya berharap, semoga kegiatan ini, menjadi berkah dan bermanfaat anak yatim semua dan masyarakat yang menerima.

“Kegiatan ini sudah berjalan sudah berjalan satu tahun, sehingga hal ini semakin banyak respon dari masyarakat,” ungkapnya.

Pria dermawan ini menjelaskan, jika dana tersebut diperoleh dari simpatisan dari teman teman yang mempunyai kepedulian terhadap anak yatim. “Dana ini tidak menggunakan dana masjid, tapi dari simpatisan,” jelas Mustain usai acara.

Ketua Takmir Masjid Nur Muhammad, H. Sugiatno menyampaikan, bahwa kegiatan program kerja di Masjid Nur Muhammad bagaimana ada penyantunan anak yatim. Selain juga memberikan program kerja UMKM khususnya dilingkungan masjid untuk memberikan pinjaman tanpa ada persyaratan.

“Kalau anak yatim ini secara menyeluruh, sebab semua itu bekerjasama dengan Grab Allah, tapi bukan grab online ,” ungkapnya

Baca Juga :   Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui KIHT, Ciptakan Lapangan Kerja Baru di Sumenep

Selain ada Jum’at barokah, dirinya mejelaskan ada empat poin yakni bagaimana masjid ini dijadikan tempat wisata religi. “jadi masjid ini menjadi pintu masuk para musyafir ke Sumenep bersama masjid Nur Muhammad, jadi bebas akan melayani selama berbuka puasa,” ujar Sugiatno.

Namun, pihaknya menjelaskan bersama Grab Allah ada agenda empat kali selama satu tahun dalam kegiatan seperti ini, akan tetapi di Masjid Nur Muhammad ada beskem sajadah fajar berkeliling di masjid masjid yang sepi, maka kami gabung dari semua NU, Muhammadiyah, dan organisasi dewan masjid. “jadi kumpul semua Ustad secara bergiliran di kabupaten Sumenep, kami tidak menjadikan contoh, tapi hanya Ridho allah,” tutupnya.

(Asm/red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *