SUMENEP, (TransMadura.com) –
Setelah tim fasilitasi Kecamatan Manding, Sumenep melakukan tindakan tegas pembubaran panitia dan surat pernyataan kesepakatan penolakan calon PAW Kepala Desa Gunung Kembar dari luar yang dibuat Ketua BPD. Kini bermunculan calon akan ikut berkontestasi dalam pesta demokrasi tersebut.
Setelah kabar behembus 5 bakal calon muncul, yakni Kusmulyadi, Sullam, Rahmad (Anak Kades Almarhum), Mantu Kades Almarhum dan Ketua BPD, isu itu santer di masyarakat setempat.
Tak mau kalah, Ainur Rasyidi juga akan maju dalam Pemilihan Antar Waktu (PAW) Kepala Desa. sosok pria muda yang mempunyai integritas tinggi yang tidak bisa diragukan dalam memimpin di desa.
Ainur Rasyidi juga aktif dalam organisasi kepemudaan, sehingga dalam menyusun program lebih terarah. Sebab mereka punya tujuan perubahan dalam tatanan ekonomi dan SDM yang selama ini masih dibawah standart.
“Saya ingin maju dalam PAW, karena ingin perubahan di Desa tercinta ini,” katanya, saat dikonfirmasi media ini melalui telepon genggamnya.
Dirinya berkomitmen, bahwa di Desa Gunung Kembar ini banyak kekurangan yang harus dibenahi. Yakni kantor Balai Desa yang menjadi tempat pelayanan masyarakat sampai saat ini belum ada.
“Merasa prihatin ya, kalau hari gini desa tidak punya balai, makanya sebagai warga, jadi tergerak untuk maju di PAW ini,” ungkapnya.
Selain itu, Rasyidi juga menyampaikan, dalam penggunaan Dana Desa (DD) harus betul betul terarah, tidak hanya bertumpu kepada infrastruktur saja, melainkan pemberdayaannya juga perlu diperhatikan, sehingga akan menjadi imbang untuk mencapai taraf ekonomi masyarakat lebih maju.
“Ini yang akan kami targetkan kalau nanti saya ditakdirkan terpilih menjadi kades,” ujarnya.
Faid, warga setempat mengatakan, untuk pemilihan PAW ini para tokoh yang akan memilih nanti, betul betul keluar dari hati untuk memilih calon.
Sebab, dirinya berharap perwakilan dari tiap dusun atau RT yang akan memilih itu, perwakilan suara hati masyarakat. “PAW kan hanya Perwakilan tiap dusun, jadi yang mewakili warga untuk memilih betul betul memilih calon yang punya kemampuan, tidak hanya kepentingan pribadi, tapi ada keterpihakan kepada warga,” ucapnya.
Sehingga, Waid berharap kepada para pemilih perwakilan itu, jangan sampai karena ada iming iming sesuatu, akan tetapi masyarakat yang akan menjadi korban.
“Ini pertaruhan, yang mewakili masyarakat untuk memilih, jangan salah pilih nantinya, agar Desa Gunung Kembar masyarakatnya lebih makmur dan sejahtera,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, tim fasilitasi Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, mengambil tindakan tegas terkait pembentukan Panitia PAW dan aturan Keberatan atau penolakan Colon luar Desa. Pasalnya, Ketua BPD Desa Gunung Kembar, telah membuat aturan menentang PP Kemendagri UU Pilkades.
Tim fasilitasi Kecamatan Manding, mengevaluasi aturan yang dibuat BPD yang terkesan memunculkan polemik, bahkan menduga sarat kepentingan.
Kabarnya yang berhembus di masyarakat, Ketua BPD dalam pesta demokrasi PAW ini, juga akan maju ber kontestasi mencalonkan diri dalam pesta tersebut.
Namun, Ketua BPD terkesan terburu buru membentuk panitia dan membuat aturan yang bersebrangan dengan Perbup dan PP Kemendagri. Padahal, Pj Kades belum di SK kan.
Bagian Tapem (Tata Pemerintahan) Kecamatan Manding, Jasuli, mengatakan jika dirinya bersama tim fasilitasi turun langsung ke Ketua BPD Desa Gunung Kembar, menyerahkan SK PJ sekaligus perihal pembentukan panitia ulang.
“Kami bersama tim turun menemui Ketua BPD Desa Gunung Kembar mengantarkan SK PJ Kades dan sekaligus perihal pembentukan panitia diulang,” katanya.
Selian itu, pihaknya menyampaikan soal pernyataan keberatan atau penolakan calon PAW dari luar yang di buat Ketua BPD, bahwa pernyataan itu dinyatakan tidak berlaku. ” kami sampaikan itu dicabut dan BPD siap melaksanakan pembentukan panitia ulang,” ungkapnya.
(Red)