banner 728x90

Peduli Kesehatan, Desa Grujugan Launching Desa Siaga TBC


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Desa Grujukan, Kecamatan Gapura, Sumenep, Madura, Jawa Timur, salah satu desa yang sigap melakukan pencegahan penyakit TBC (Tuberkulosis). Pasalnya, Desa yang termasuk wilayah pesisir pantai, Launching Desa Siaga TBC, Rabu, (24/3/2021).

Acar tersebut dibuka langsung secara simbolis Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Nyai Hj Dewi Khalifah ditandai dengan pemukulan gong yang saksikan Kepala Dinas Kesehatan, Camat, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forpimda) dan warga sekitar.

banner 728x90

Kepala Desa Grujugan, Didik Susanto mengatakan, bahwa Desa Grujugan sudah launching Desa Siaga TBC. Sehingga diharapakan mampu melakukan pencegahan terhadap penyakit menular ini.

“Alhamdulillah kami sudah launching Desa Siaga TBC,” kata Didik Susanto usai acara.

Baca Juga :   Bendahara Puskesmas Sapeken Relakan Lepas Jabatan, Dipaksa Mundur?

Sehingga, dirinya menyampaikan, langkah ini merupakan bagian dari ikhtiar dan komitmen dalam melakukan pendampingan dalam program pencegahan dan pengendalian penyakit yang disebabkan nfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis ini.

“Ini upaya yang kami lakukan, alhamdulillah kami juga sudah membentuk tim,” ujarnya.

Kades Muda ini menuturkan, tim yang dibentuk akan bekerja dalam proses pengendaliam dan pencegahan. Bahkan di bulan depan sekitar 7 April akan dilakukan pelatihan kepada tim.

“Nanti akan dilakukan pelatihan sebagai pembekalan,” tuturnya serius.

Kades yang baru menjabat ini, ada regulasi yang mendukung dalam program pencegahan TBC ini. Sehingga, pihak desa bisa memasukkan anggaran di APBDes.

“Sebenarnya di Desa Grujugan ini ada 20 orang pasien TBC, 12 orang sembuh dan 8 orang masih proses penyembuhan,” ungkapnya.

Wabup Sumenep Nyai Dewi Khalifah menyambut baik launching Desa Siaga TB ini. Dengan ini diharapkan mampu melakukan edukasi dalam hal pencegahan penyakit TB.

Baca Juga :   Inovasi Kades Rombiya Timur, Bangun Wisata Sombher Raje Terwujud Sumbang PADes Puluhan Juta

“Juga harus melakukan sinergi dengan desa lain. Intinya, bagaimana penyakit ini tiap tahun bisa menurun,” ungkapnya.

(Hendri/Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *