SUMENEP, (Transmadura.com) – Sejumlah pohon mangrove disepanjang pelabuhan Desa Banbaru, Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur tepatnya di Dusun Donor Dalem, ditebang.
“Sangat disayangkan penebangan itu, mestinya itu dirawat bukan malah ditebang seperti ini,” kata
Sahrul Gunawan salah satu warga Pulau Gili Raja kepada media ini.
Menurut Sahrul, hal ini tidak harus terjadi, sebab akan merusak lingkungan. “Jika ditebang, maka akan terjadi pengrusakan lingkungan.
Apalagi, kata dia tahun 2019 lalu salah satu pegiat lingkungan melakukan penanaman bibit mangrove. “Lah ini yang besar dan sudah hidup malah ditebang,” jelasnya.
Syahrul meminta pemerintah desa untuk ikut andil menangani persoalan aksi penebangan ini. “Pihak desa juga harus turun tangan, jangan sampai persoalan serupa terjadi kembali dikemudian hari. Ayo sama-sama menjaga lingkungan agar tetap asri,” jelas dia.
Terpisah, Kepala Desa Banbaru Zainal, membenarkan adanya penebangan pohon mangrove. Namun, dia berdalih pohon mangruve yang ditebang bukan yang ada di pinggir pantai, melainkan yang ada dipinggir jalan atau saluran air.
“Penebangan itu atas dasar permintaan warga,” kata Zainal saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya. Senin (1/2/2021).
Sebab, sambung Sigit panggilan akrabnya, jika pohon mangrove itu tidak ditebang akan mengganggu terhadap saluran air. Saat hujan deras saluran air dari rumah penduduk tersumbat, sehingga air hujan mengalir ke rumah penduduk termasuk lahan pegaraman milik warga
“Kalau yang ada di pantai tetap kami rawat, itu untuk menjaga kelestarian alam, termasuk terjadinya abrasi,” tegasnya.
(Asm/Red)