banner 728x90

Menarik! Terlapor Kasus Dugaan Penipuan CPNS Diperiksa di Gedung DPRD, Ini Dalih RM


SUMENEP, (TransMadura.com) – Kasus dugaan penipuan tes CPNS tahun 2013 yang dilaporkan ke polres Sumenep terus bergulir. bahkan penyidik pihak baju coklat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap terlapor, yakni inisial RM warga Desa Matanair, Kecamatan Rubaru.

Menariknya, terlapor RM diperiksa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD). “Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap terlapor pada hari Kamis (31/12/2020) lalu,” kata Kasatreskrim Polres Sumenep, AKP Dhani Rahadian Basuki, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (04/01/2020) pagi.

banner 728x90

Namun, pemeriksaan terhadap perempuan ini di Kantor Dewan itu, kata pria kalem ini, yang diduga sebagai istri salah satu pimpinan DPRD Sumenep, atas permintaan pihak terlapor.

“Permintaan ketua dewan kalau tidak salah, atau si terlapor minta diperiksanya di sana (Kantor DPRD Sumenep, red),” jelas Dhani tanpa menjelaskan alasan permintaan oleh pihak terlapor tersebut.

Sementara itu, telapor RM berdalih juga menjadi korban dalam rentetan laporan kasus tersebut. “Dengan orang yang melapor ke Polres beberapa waktu lalu itu, sebenarnya posisi kami sama mas, sama-sama jadi korban,” katanya, Minggu (3/1/2020) lalu saat wawancara eklusif secara bersama sejumlah media.

Sehingga, dirinya tak lain adalah istri Ketua DPRD Sumenep ini, mengurai awal ketertarikan keponakannya untuk menjadi abdi negara dalam hal ini ASN, ia yang saat itu sudah menjadi istri anggota DPRD, mengklaim hanya membantu mencarikan jalan.

Dalam perjalanannya, RM menemukan jalur untuk memasukkan keponakan dan beberapa orang yang meminta tolong pada dirinya, melalui salah seorang berinisial AM, warga Desa Kalimook, Kecamatan Kalianget Sumenep, yang diketahui lewat jalur rekannya juga.

Baca Juga :   Sidang Paripurna DPRD, Bupati Klaim Kualitas Pendidikan di Sumenep Semakin Meningkat

“Awalnya saya minta tolong ke teman, akhirnya disambungkan dengan AM ini untuk bisa memasukkan orang-orang yang minta tolong ke saya jadi PNS lewat jalur kebijakan (K2),” imbuhnya.

Modusnya sama, RM (Terlapor) juga harus menyetorkan sejumlah uang sebagai DP kepada AM, sisanya harus dilunasi setelah sejumlah orang yang didaftarkan masuk dan memperoleh SK.

“Uang yang saya setor ke AM sekitar 1.8 miliar, itu yang berkuitansi. Ada juga yang tanpa kwitansi, totalnya Rp 2 miliar lebih,” rincinya.

Karena itu, istri politisi senior partai besutan GusDur ini, dua tahun lalu sempat juga menempuh jalur hukum untuk melaporkan AM, namun hingga kini belum ada tindak lanjutnya.

“Sekitar Maret 2019 lalu saya sudah laporan ke Polres Sumenep, tapi sampai sekarang malah tidak ada tindak lanjutnya,” bebernya.

RM mengaku, ada sekitar 40 orang yang meminta bantuannya untuk lolos menjadi PNS, namun tidak satupun yang diterima. Karena itulah dirinya mengklaim sebagai korban dari AM karena persyaratan dan uang DP dari pelamar semua disetor ke AM.

“Ada sekitar 35-40 orang, uang DP-nya semua masuk ke AM, posisi saya juga sebagai korban,” ucapnya.

“Begini, posisi saya juga korban mas, saya bantu orang, orang nyetor uang DP ke saya, uang tersebut saya setorkan ke AM, ada buktinya kok, bukti-bukti itu juga akan kita serahkan ke polisi,” pungkasnya.

Baca Juga :   Edukasi Budidaya Maggot, Solusi Kurangi Sampah Organik Yang Bernilai Ekonomis

Seperti diketahui, kasus dugaan tindak pidana penipuan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Sumenep ini kembali mencuat setelah dilaporan oleh JM, Warga Ambunten ke Polres setempat.

Dugaan tindak penipuan CPNS 2013 lalu itu, korban mengaku diiming-imingi menjadi abdi negara oleh RM (istri ketua DPRD Sumenep), warga Desa Matanair, Kecamatan Rubaru.

RM dilaporkan JM, Warga Ambunten ke Polres Sumenep, pada 24 Agustus 2020 lalu. Dengan dasar bukti lapor LP-B/195/VIII/RES.1.11/2020/RESRKRIM.SPKT Polres Sumenep. Dugaan penipuan itu terjadi lantaran korban juga sudah menyetor sejumlah uang kepada terlapor.

Dalam laporannya, dugaan penipuan itu berawal saat korban berkeinginan menjadi pegawai negeri. Korban yang tengah mencari jalan untuk bisa lolos, bertanya kepada temannya FAT dan diarahkan ke terlapor, RM. Akhirnya, korban langsung mendatangi terlapor dan menjalin komunikasi.

Sehingga, setelah itu akhirnya terlapor mengaku bisa meloloskan menjadi CPNS. Tentunya, dengan membayar uang sebesar Rp 60 juta, itu dibayar lunas ketika sudah ada SK (Surat Keputusan).

Dalam perjanjian, korban ini tetap harus membayar uang muka atau DP (down payment). Maka, korban menjadi tertarik, dan kemudian menyerahkan uang sebesar Rp 40 juta. Sementara sisanya akan dibayar setelah lolos dan SK keluar.

Beberapa bulan berikutnya, terlapor meyakinkan korban dengan menyatakan SK sudah ada, dan meminta untuk dijemput di rumahnya. Sayangnya, SK tersebut disinyalir palsu, karena korban tetap tidak diangkat sebagai ASN.

(Asm/Red)

banner 336x280

Respon (503)

  1. Автоматы Ballon поражают своей красочностью.: balloon game – balloon казино играть

  2. Ballon — идеальный выбор для азартных РёРіСЂРѕРєРѕРІ.: balloon game – balloon игра на деньги

  3. Попробуйте выиграть РЅР° автомате Ballon!: balloon игра – balloon игра

  4. Ballon — идеальный выбор для азартных РёРіСЂРѕРєРѕРІ.: balloon game – balloon казино

  5. balloon казино официальный сайт balloon казино Играйте РїРѕ СЃРІРѕРёРј правилам РЅР° автомате.

  6. Игровой автомат — это развлечение Рё шанс.: balloon game – balloon казино играть

  7. balloon казино официальный сайт balloon game Обнаружьте новые стратегии РЅР° автомате Ballon.

  8. Играйте РЅР° деньги Рё получайте удовольствиe.: balloon игра – balloon игра

  9. balloon казино играть balloon игра Ballon — автомат СЃ захватывающим сюжетом.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *