PAMEKASAN, (TransMadura.com) – Masih trauma kejadian yang sempat ada issu demo Kamis (19/04/2018) kemaren. tepatnya di SDN Larangan Luar 3, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Informasi dan pernyataan Kepala Sekolah Ahmad Hidayat, saat ditemui di SDN Larangan Luar 3, ternyata benar seluruh murid tidak ada di sekolah dan tersisa sekolah dengan stafnya
“Saya tidak paham juga mengapa murid kami tidak masuk hingga sekarang ini ,” tukasnya saat ditemui awak media
Pihaknya menduga mungkin ada kaitannya dengan oknum provokator baik dari sebagian guru dan oknum luar sekolah yang bekerjasama untuk membuat kegaduan sehingga anak didiknya tidak masuk sekolah.
“Saya menyikapi bahwa ada dugaan yang memberikan pengumuman katanya libur suruh masuk senin, dan ini bukan mogok dimungkinkan ada oknum Guru beserta orang luar yang sudah dikondisikan. Dan saya akan berkordinasi dengan atasan Disdik,” katanya.
Pihaknya akan terus melakukan kolsultasi dengan pihak Disdik kalaupun nantinya ini sifatnya mengarah kepribadi pihaknya akan menempuh jalur hukum
“Kalau misalkan ini bersifat pribadi, saya selaku kepala sekolah akan menempuh jalur hukum karena korbannya adalah Murid yang tidak mengikuti proses KBM,” tegas dia.
Ketika ditanya, apa ada kaitannya dengan kedudukan kepala sekolah SDN Larangan luar 3, Akhmad Hidayat menerangkan, tidak tau dan tidak paham.
“Saya tidak paham, karena semenjak saya di sini sesuai dengan surat sejak tangal 17 Bulan April 2018 saya menjabat kepala sekolah di SDN Larangan luar 3, karena pada akhir Januari saya di SDN Bunder 1 Kecamatan Pademawu, dan diberi tugas tambahan Jam.
Oleh karena itu, urusan Administrasi dan diluruskan lagi sehingga saya dikembalikan ke SDN larangan luar 3,” Jelasnya. Jum at(20/04/2018)
Secara terpisah orang tua wali murid dari kelas 4 mengeluhkan ke pihak sekolah dengan adanya hal ini.
” Anak saya sudah dua hari tidak masuk sekolah dan saya harapkan permasalahan yang ada di sekolah segera selesai sehingga anak saya bisa mengikuti pelajaran sebagaimana. Mestinya,” dengan nada cemas.
Kepala sekolah berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali dan masuk aktif sebagaimana mestinya.
Reporter : Imam Mahdi
Editor : Red