banner 728x90

Konflik Palestina-Israel, Ketua DPRD Sumenep Imbau Masyarakat Berikan Dukungan Moral


SUMENEP, (TransMadura com) –
Konflik Palestina dan israel menjadi perhatian dunia, bahkan menjadi perhatian dukungan moral dari berbagai kalangan khususnya negara Islam.

Dukungan tersebut terus mengalir dari berbagai negara, salah satunya DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, turut serta prihatin yang menimpa adanya konflik di tanah suci tersebut.

“Kami turut prihatin atas konflik dari rentetan peristiwa yang banyak menelan korban jiwa di Palestina,” kata Ketua DPRD Sumenep Abdul Hamid Ali Munir

Dirinya mengimbau masyarakat Sumenep untuk ikut memberikan dukungan moral dan terus mendoakan warga “Palestina.Mengingat, Palestina merupakan salah satu Negara yang pernah berjasa bagi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945 silam,” ungkapnya.

“Dari Musholla ke Musholla, Masjid ke Masjid, mari kita doakan terus saudara kita di Palestina agar diberikan kesabaran, karena hanya itu yang paling efektif yang bisa kita lakukan,” ungkapnya, Selasa, 25/05/2021.

Baca Juga :   Sidang Paripurna DPRD Sumenep Mulai Bahas Tiga Raperda

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyampaikan, bagi warga Sumenep yang mampu memberikan bantuan secara finansial untuk korban kekejaman tentara zionis Israel di Palestina, pihaknya mengimbau untuk hati-hati dalam menyalurkan bantuannya. Baik secara langsung maupun melalui lembaga apapun yang melayani program via transfer.

“Karena sekarang banyak pihak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, berkedok bantu tapi bantuan tidak nyampe, kabarnya bantuan untuk masuk ke Palestina itu sulit, jadi harus kenali betul lembaga penyalurnya, pungkasnya.

Sekedar diketahui, Kompleks Masjid al-Aqsa merupakan tempat suci bagi Muslim dan juga Yahudi. Dari dulu memang sering kali terjadi kerusuhan antara polisi Israel dan warga Palestina.

Dilansir dari berbagai sumber, pada Senin (10/05/2021) lalu, terjadi bentrokan di area komplek masjid Al-Aqsa antara rakyat Palestina dan aparat Israel.

Baca Juga :   Melejit Perolehan Kursi Nasdem di Sumenep, Berpotensi Rebut Pimpinan Dewan

Bentrok dipicu saat kepolisian Israel menutup tempat warga Palestina yang biasa digunakan untuk berkumpul setelah berpuasa. Penutupan itu membuat warga setempat meradang dan melancarkan aksi.

Dikutip dari berbagai sumber media, tercatat korban jiwa akibat pertempuran itu telah menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan telah melukai 1.900 orang lainnya. Sedangkan di pihak Israel berjumlah 12 orang, termasuk dua orang anak-anak.

Kini kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan gencatan senjata, tepatnya pada Jum’at (21/05/2021) lalu. Meski sempat terjadi kerusuhan pasca gencatan senjata, namun untuk saat ini keadaan sudah mulai terkendali.

(*)