banner 728x90
Berita  

BUMDes di Sumenep Masih Tidur, Kemajuan Tergantung Semangat Kades?


SUMENEP, (Transmadura.com) –
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, banyak yang tidur. Pasalnya dari 330 desa sebanyak 310 BUMDes yang sudah terbentuk .

Namun hanya 114 BUMDes yang telah memberikan kontribusi kepada PADes (Pendapatan Asli Desa) setiap tahun.

“Yang lain BUMDes nya masih tidur hanya 114 yang sudah ada kontribusi ke PADes,” kata Fadholi, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Kerjasama Desa (Puekd) DPMD Kabupaten Sumenep.

Menurutnya saat ini usaha BUMDes belum nampak perkembangannya. Sehingga Kepala Desa harus memberikan dukungan terhadap BUMDes agar desanya berkembang perekonomiannya seperti desa desa lain yang sudah maju. “Yang maju itu harus dijadikan contoh,” ungkapnya.

Baca Juga :   Sidang Paripurna DPRD Sumenep Mulai Bahas Tiga Raperda

Fadholi memberikan contoh saat melakukan kunjungan ke Desa Ponggo, Klaten BUMDes terbaik di Indonesia, bahwa membuat usaha lebih dahulu, sampai memberikan PADes miliaran rupiah.

“yang kita tangkap majunya disana adalah semangat dari kepala desanya,” tuturnya.

Fadholi menuturkan, selain semangatnya dan dukungan itu, Kepala Desa juga menggandeng akademisi untuk menggali potensi desa yang menonjol.

“Menggandeng akademisi untuk menangkap potensi yang ada. cocoknya potensi yang harus dikembangkan apa. sehingga dengan potensi tersebut meningkatnya luar biasa,” Cerita contoh Fadholi.

Sehingga, untuk BUMdes yang ada di kabupaten tersebut, tergantung semangatnya kepala desa dan juga pendamping desa, pendamping lokal desa tidak kurang memberi perhatian dan binaan.

Baca Juga :   Babinsa Bantu Pengrajin UMKM Jemur Kerupuk di Gapura

Dengan demikian, salah satu kendala juga adalah SDM pengurus BUMdes dan juga semangat kades harus lebih inovatif.

“kalau Ketua BUMdes nya pinter, lebih inovativ, karena yang banyak bergerak harusnya ketua BUMDes nya berupaya penuh untuk membangkitkan usaha, jangan hanya berpaku pada penyertaan modal, bagaimana desa bisa mengembangkan usaha dengan modal yang ada. dari masyarakat juga bisa namanya BUMDes siapapun bisa membuat penyertaan modal,’ tutupnya.

(Asm/red)