SUMENEP, (Transmadura.com) – Penyelidikan kasus dugaan pemalsuan Ijazah yang melibatkan salah satu Kepala Desa di Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur terkesan jalan ditempat.
Buktinya, kasus yang ditangani Polres Sumenep masih berkutat ditahap penyelidikan. Kasus tersebut sudah dilaporkan oleh salah satu aktivis kepulauan pada tahun 2020 silam.
“Sudah dua tahun kasus itu dilaporkan. Tapi perkembangannya terkesan masih nihil,” kata Bagus Junaidi, Aktivis Laki Sumenep pada media ini.
Mestinya kata dia kasus tersebut telah naik ke tahap penyidikan. “Wajar jika muncul persepsi negatif, bahkan diluar menyeruak isu penyidik masuk angin,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta Polres serius dan profesional memproses laporan itu. Sebab, ini menjadi atensi publik.
“Kasus ini berkaitan dengan tokoh yang saat ini menjadi pejabat negara. Maklum, jika menjadi sorotan,” jelas dia.
Sementara Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti belum bisa memberikan keterangan secara rinci. “Mohon waktu saya cek dulu,” katanya melalui pesan percakapannya.
Untuk diketahui, kasus dugaan ijazah palsu itu terungkap setelah pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa digelar. Ijazah yang diduga palsu itu dipakai untuk pencalonan kepala desa yang saat ini terpilih.
(Asm/red)
