SUMENEP, (TransMadura.com) – Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA 1 Gayam dipertanyakan. Pasalnya, anggaran pendidikan tersebut, dinilai sudah beberapa tahun berjalan tidak ada perubahan yang signifikan.
“Pengelolaan BOS yang sudah berjalan beberapa tahun ini kurang menunjukkan perubahan yang signifikan dan diminta lebih transparan,” kata Aktivis LIPK kepulauan, Ahmadi, senin, (7/10/2019).
Dia menilai, rendahnya transparansi pihak sekolah SMA 1 Gayam, tampaknya tidak siap memberikan informasi secara terbuka kepada masyarkat. “Harusnya lebih transparan terkait dengan realisasi dan Bos,” ungkapnya.
Padahal, sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51/2011, seluruh sekolah wajib memasang pengumuman pemanfaatan dana BOS. Namun realitanya, pihak sekolah enggan
mengumumkan penggunaan dana BOS di papan informasi sekolah.
“Penggunaan dana tersebut mestinya melibatkan orang tua siswa sejak perencanaan hingga pelaporan, tapi sampai hari ini saya tidak pernah dilibatkan, tidak pernah ada rapat terkait dana bos, sedangkan anak saya juga sekolah disana,” jelasnya.
Bahkan, pihak sekolah meminta uang untuk mebeli buku LKS terhadap siswanya. “Anak saya juga sekolah disitu, dan dimitai uang untuk beli buku LKS. Terus dana bos dikemanakan,” ucapnya.
Sementara kepala SMA 1 Gayam Drs. Syamsu Rizal ketika di hubungi melalui via telepon genggamnya, belum bisa menjelaskan. “Saya masih ada rapat presintasi, gimana kalau habis jam istrirahat aja,” katanya. (Fero/Red)
