SUMENEP, (TransMadura.com) – Pembuangan bayi yang tak berdosa di depan teras Masjid Al-Kaudzar Perumnas Giling, Pj Kepala Desa (Kades) Pamolokan, Sumenep, Warning warganya untuk memperkuat amoralnya.
“Sangat miris, ketika orang tua sudah tidak punya amoral, sampai membuang bayi yang tak berdosa didepan Masjid,” Katanya.
Padahal, jelas Didik panggilan akrabnya, membuang bayi sama halnya dengan ingin membunuh dan yang dilarang oleh islam yang
seharusnya bayi itu dirawat tidak dibuang. ” ini merupakan hal yang tidak manusiawi dan tidak bermoral,” Ungkapnya.
Menurut, Pj Kades Pamolokan ini, kasus pembuangan bayi disebabkan orang tua hamil di luar nikah ataupun kedua pasangan memiliki hubungan yang tidak disukai oleh pihak keluarga masing-masing.
Dirinya berharap khususnya kepada warga setempat, agar orang tua lebih berhati hati mengawasi anak anaknya takut terjadinya hamil diluar nikah.
“Temuan bayi ini, sebagai contoh agar lebih ikhtiar. Kita sebagai orang tua ikut andil dalam mengawasi anak anak agar tidak terjadi korban diluar nikah,” Tutupnya.
Sebelumnya, ditemukan bayi laki laki masih hidup, ditemukan oleh salah satu warga yang hendak mau sholat ashar, Kamis (19/12/2024) sekira pukul 14:00 Wib.
Warga menemukan dengan kondisi bayi dibungkus dengan kain yang masih ari arinya masih utuh.
Kepala Puskesmas Pamolokan, dr Novia Sri Wahyuni menyatakan, bahwa bayi tersebut sudah diproses sesuai prosedur, bersama kepolisian dan Dinas Sosial.
“Itu ditemukan di emperan masjid, dan sepertinya baru lahir,” Jelasnya.
Menurut Sri Wahyuni, posisi bayi sudah stabil satu jam di puskesmas menjalani perawatan langsung dirujuk ke RSUD Sumenep. “Bayi sudah di RSUD jadi hanya satu jam di Puskesmas,” Tutupnya.
(Red)