SUMENEP, (Transmadura.com) – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, melakukan kegiatan edukasi bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana), MBKM membangun desa tahun 2023.
UTM juga ambil peran partisipasi dalam rangka kegiatan KKNT mahasiswa dalam program sosialisasi di SDN Bringsang 1 kecamatan Gili genting, yang dihadiri oleh siswa siswi, guru dan kepala sekolah.
Dalam sosialisasi memberikan pengenalan kepada siswa siswi SDN tentang jenis jenis bencana dan cara menyelamatkan diri dari bencana.
Tim MBKM membangun desa KKNT UTM dan Ketua BPBD, Wahyu Kurniawan Pribadi dan anggota lainnya memperkenalkan jenis bencana, seperti alam yang terjadi di Indonesia.
Ketua Tim MBKM Universitas Trunojoyo Madura Bangkalan, Eka Nuraisyah mengatakan, bahwa kegiatan ini dari mahasiswa UTM dalam rangka KKNT tahun 2023 ambil peran untuk membangun desa dengan mengandeng BPBD setempat.
“Kita melakukan sosialisasi mengenalkan tentang bencana alam kepala siswa siswi SDN Bringsang 1, Kecamatan Gili
Genting, Sumenep,” katanya.
Wanita asal Sumenep Jurusan Teknologi Industri pertanian ini melanjutkan, Siswa siswi perlu dikenalkan jenis-jenis bencana alam yang terjadi di Indonesia, seperti banjir, tsunami, longsor, gempa bumi dan mengenalkan simulasi penyelamatan diri dari bencana gempa bumi dan tsunami
Dalam sosialisasi ini siswa siswi Bringsang 1, dirinya mengatakan mengikuti dengan penuh semangat dan antusias.
“Adanya sosialisasi ini diharapkan agar memberikan pelatihan praktis kepada siswa/siswi tentang bagaimana menghadapi situasi jika terjadi bencana,” ungkap Eka.
Sehingga, pelatihan dan simulasi dapat membantu mengatasi ketakutan dan kecemasan dalam menghadapi bencana mengingat Gili Genting merupakan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan.
“Keterlibatan Tim MBKM membangun desa (KKNT) UTM 2023 dalam sosialisasi penanggulangan bencana merupakan contoh konkret kolaborasi antara universitas, badan terkait dan pelajar.
Melalui pendekatan ini, lanjut Eka, tim mampu memanfaatkan pengetahuan dan keahlian mereka untuk memberikan manfaat nyata bagi siswa/siswi dan masyarakat di desa tersebut.
“Harapan keberhasilan inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pengabdian sosial yang berkelanjutan,” tutupnya.
(Asm/red)
