SUMENEP, (Transmadura.com) – Pengumuman seleksi hasil tes tulis panwascam (Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dipertanyakan.
Pasalnya, dari sejumlah calon yang mengikuti dan lulus tes dari tiap kecamatan Bawaslu dinilai kurang selektif dalam penyaringan calon.
Informasinya, pendaftar calon anggota Panwascam Kecamatan Talango sesuai hasil pengumuman lulus seleksi test tulis rekrutmen Panwascam salah satunya Inisial SH ” track record nya” jelek.
“Itu pernah menjadi komisioner PPK di pemilu 2014 laporan akhir tercatat merah, sebab ada dugaan biaya Operasional TPS yang tidak tersalurkan dan “Double job” APBN disinyalir rangkap sertifikasi, kenapa bisa lolos seleksi test tulis,” kata Aktivis TOPAN (tim operasi penyelamatan aset negara), Tri Ahmad.
Selain itu, menurut Tri Panggilan akrabnya, inisial K juga masih lolos seleksi rekrutmen Panwascam dan mirisnya tidak bisa mengoperasionalkan Laptop khususnya Ms. Word dan Excel di pemilu tahun lalu.
“Pernah menjadi komisioner Panwascam Talango dan Stafnya mengeluh dengan semua kerjaannya,” jelasnya.
Harusnya, Tri menyampaikan Bawaslu Sumenep lebih selektif dalam menyaring para pendaftar calon panwascam di pemilu 2024, agar semua berjalan secara profesional dan tidak terkesan ada tendensi kepentingan.
“Kalau sudah track record jelek kenapa masih lolos, ini yang perlu dipertanyakan, apakah sesuai aturan yang ada, jangan jangan ada hal lain,” tegasnya.
Ketua Pokja Bawaslu Kabupaten Sumenep, Darwis belum merespon saat mau dikonfirmasi terkait adanya tersebut, dihubungi melalui sambungan telepon selulernya terdengar tidak aktif.
(Asm/red)