SUMENEP, (Transmadura.com) -Pengembangan ekowisata di Kabupaten Sumenep salah satu dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan lingkungan.
Pasalnya, dalam kegiatan tersebut ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam.
“Termasuk aspek pemberdayaan sosial, budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan,” kata Akid Jazuli Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep.
Pihaknya mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dapat mengembangkan ekowisata dari sisi positif yang dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan budaya.
“Masyarakat juga bisa kembangkan ekonomi kreatif seperti kegiatan usaha makanan dan cenderamata, serta penginapan dan jasa lainnya,” ungkapnya.
Sehingga, jelas politisi asal Pulau Talango ini, dengan adanya ekowisata dipastikan perekonomian di Kabupaten Sumenep akan meningkat. Baik sektor UMKM serta dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Untuk mengembangkan ekowisata, bisa mencontoh desa-desa di Sumenep yang telah sukses mengembangkan wisata desa Gili Labak, dan desa keris Aeng Tong-tong,” jelas Akis.
Untuk itu, agar mendapatkan hasil terbaik, Pemkab melalui Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep harus bisa menggerakkan pemuda dan kepala desa.
“Minimalnya Disbudporapar melakukan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat terutama pemuda desa,” tutupnya.
(*)