banner 728x90
Tak Berkategori  

Diakomodir Sekdes?, Ada Tumpukan Beras di Balai Desa Talango PT Pos Gagalkan Pencairan BPNT


SUMENEP, (Transmadura.com) – Pemerintah merubah sistem
Penerimaan BPNT 2022 dengan cara uang tunai sebesar Rp 600 ribu disalurkan bersamaan dengan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) sejak 21 Februari 2022 melalui PT Pos Indonesia sebagai instansi penyalur.

Hal itu untuk menghindari adanya penyalah gunaan para oknum oknum yang memanfaatkan program tersebut

banner 728x90

Namun hal itu masih terjadi oknum masuk untuk memanfaatkan keuntungan dengan bantuan tunai yang diterima penerima manfaat.

Salah satunya, di Desa Talango, beras misterius ada di balai desa setempat yang diduga kuat akomudir oleh sekdes talango yang di tempatkan d balai desa.

Padahal, BPNT secara aturan tidak boleh KPM d paksa membeli, sebab itu hak penerima mau membeli dimana saja sesuai kemauannya.

TKSK Talango, Kadarisman mengatakan, jika tumpukan beras di balai desa mengaku tidak tau menahu. Namun saat itu dirinya dapat telfon dari kades menanyakan adanya beras di balai desa.

“Saya dapat telfon kades Talango, menanyakan beras di balai desa, kami menyatakan tidak tau menahu datangnya beras tersebut karena bantuan bantuan itu adalah tunai,” katanya.

Baca Juga :   Laporan Pembahasan Pansus DPRD Sumenep Tentang Perubahan Tata Tertib

Menurutnya, dirinya langsung meluncur ke lokasi setelah sampai di Talango ada armada pic up muat beras datang lagi. “Dibalai desa ada beras itu dan datang lagi satu pic up,” ungkapnya.

Sehingga TKSK langsung menghentikan untuk penyaluran beras itu setelah koordinasi dengan pihak pos dan mengeluarkan barang beras yang ada di balai desa. “Kalau masalah asal usul beras itu kami tidak tau,” ngakunya.

Pihaknya mengaku, jika saat sampai di balai desa sekdes talango “Haris” datang menemuinya, memberi tau bahwa beras itu dari M1.

“Saya tidak mau tau, beras itu harus keluar, tidak ada yang mengeluarkan terpaksa saya pindah, koordinasi dengan pihak pos di pindah ke kecamatan,” ungkapnya.

Pihaknya menyatakan, sebelumnya tidak ada koordinasi terlebih dahulu. Apakah beras tersebut yang memfasilitasi adalah sekdes?.

“Bukan kami bilang sekdes, tapi waktu itu sekdes datang ke saya. bilang ini beras M1, saya bilang tidak tau itu,” jelasnya.

Baca Juga :   Dugaan Hasil Garong Jual Beli Program BSPS di Sumenep Capai Puluhan Miliar Rupiah?

Dirinya memastikan beras tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan pihak desa. ” Kades Talango Adnan juga tidak tau menahu datangnya beras tersebut. dia malah nelfon saya juga tanya,” tutupnya.

Sekdes Talango, Haris mengaku tidak tau dengan adanya beras tersebut. “Beras apa saya tidak tau. Beras yang mana ya, saya tidak mengerti,” dalihnya saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Selasa (1/3/2022).

Sementara, Informasi yang dihimpun media ini, pencairan dana BPNT di Desa/Kecamatan Talango terpaksa digagalkan oleh petugas PT Pos setempat.

Penggagalan pencairan dipicu oleh dugaan adanya penyediaan beras di balai desa setempat. Sehingga petugas PT Pos yang semula hendak mencairkan dana BPNT langsung balik kanan.

Kabarnya, pencairan dana BPNT telah dijadwal PT Pos setempat. Bahkan sejumlah warga sudah berdatangan ke Balai Desa Talango. Termasuk petugas PT Pos setempat.

Bukan hanya warga yang terpaksa kembali, petugas PT Pos setempat juga kembali. Hal itu setelah ada tumpukan beras di balai desa setempat.

(Asm/red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *