banner 728x90
Hukum  

Warga Kecamatan Waru Digegerkan Temuan Mayat Gantung Diri


PAMEKASAN (TransMadura.com) – Aksi bunuh diri gantung diri di mushalla bikin geger warga Kecamatan Waru, Pamekasan pada Rabu siang (3/11/2021). Pasalnya
kabar itu berawal dari video berdurasi 30 detik dan 35 detik yang viral di sejumlah grup WhatsApp.

Informasi yang berkembang, kejadian itu terjadi di Dusun Tobalang III, Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Pamekasan sekitar pukul 12.30 WIB.

banner 728x90

Dalam video itu diterangkan saat warga menemukan mayat yang menggantung di dalam mushallah akibat dugaan bunuh diri dan sebagian tangannya menghitam. Warga menduga mayat tersebut sudah meninggal 3 hari yang lalu.

Setelah melihat video itu banyak warga yang penasaran untuk melihat. Sayang, lokasi kejadian sudah diberi garis polisi sehingga warga hanya bisa bertumpuk di luar garis polisi.

Baca Juga :   Diduga Oknum SPBU Pragaan Ngambil Jatah Konsumen, Bergulir Temuan Solar dan Pertalite Diarea Lokasi

Kapolsek Waru Iptu Anwar Subagyo, dalam rilis mengatakan, warga yang meninggal itu diketahui bernama M Rasad (42) warga Dusun Tobalang III Desa Waru Barat Kecamatan Waru, Pamekasan.

“Korban ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan cara gantung diri di mushalla tidak terpakai, dan kemungkinan korban meninggal sudah 3 hari yang lalu,” terangnya.

Menurutnya, sebelum penemuan mayat tersebut, ada 4 saksi yang memang mencari korban karena sudah 5 hari tidak keluar dari rumahnya.

Para saksi tersebut kemudian mencari ke rumah korban namun tidak ditemukan. Sehingga kemudian melihat di mushalla dekat rumahnya yang sudah tidak terpakai.

4 warga yang menjadi saksi atas kejadian itu, yakni Paidi (30) alamat Dusun Gulukan II Desa Sumber Waru, Mohammad Rasyad (42) alamat Dusun Tobalang III Desa Waru Barat, Rosul (35) alamat Dusun Song Lesong Desa Sana Laok, serta Rosul (31) Dusun Rampak Laok Desa Sana Laok.

Baca Juga :   Disoal, Oknum SPBU Pragaan diduga Curi Jatah BBM Bersubsidi Kendaraan Roda Empat

Berdasarkan warga sekitar, bahwa korban selama ini mengalami depresi atau gangguan jiwa dan sering mengamuk.

(*)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *