SUMENEP, (TransMadura.com) – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi bersama Wakil Bupati mewujudkan janji politiknya untuk menggandeng pemuda dan satri Pondok Pesantren dalam program wirausaha muda para santri.
Pasalnya, program tersebut, terealisasi dibuka secara virtual dengan Tema “Santri Millenial Entrepreneur “ untuk mewujudkan meningkatkan Kesejahteraan masyarakat Kabupaten ujung timur pulau Madura ini, dengan penguatan ekonomi yang berbasis dari hulu ke hilir. Senin, (12/07/2021).
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, mengatakan, program tersebut adalah janji politik dirinya dalam visi-misi dalam kepemimpinannya untuk menggandeng pemuda dan Santri Ponpes di kota Sumekar.
“Program Kegiatan Wirausaha Muda Pemula Tahun 2021 merupakan Program Pelatihan Kewirausahaan pada Pemuda Dan Para Santri Pondok Pesantren baik dari dalam kota ataupun dari luar kota Sumenep,” katanya.
Selain itu, kata Fauzi, juga menggandeng Lembaga – Lembaga Pendidikan Keislaman yang tersebar di seluruh kabupaten kepulauan maupun daratan sebanyak 109 Lembaga.
Pihaknya berharap, dengan program itu kedepan bisa menjadi generasi yang tangguh serta mempunyai sikap dan sifat kemandirian yang tinggi bertanggung jawab.
“Dengan melibatkan tenaga muda yang terampil berlatar belakang organisasi Islam,Alumni lembaga pendidikan keislam dan para santri Pondok Pesantren agar nantinya kedepan bisa menjadi generasi yang tangguh,” harapnya.
Menurut suami Nia Kurnia ini, para pemuda tidak selalu bermimpi untuk untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau menjadi Karyawan Tetap dalam sebuah Perusahaan,. Akan tetapi harus mampu Action dan bergerak dari sisi lainya yaitu dengan berwirausaha.
“Kepada seluruh para peserta agar mengikuti semua tahapan pelatihan yang telah dijadwalkan dengan baik supaya program yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sumenep berjalan sesuai dengan harapan pemerintah,” ujarnya.
Dirinya meminta kepada semua pihak agar terlibat langsung dalam program yang akan menjadi masa depan khususnya pemuda, jangan samapi berjalan sendiri-sendiri untuk bersinergi, berkoordinasi secara intensif dalam bekerja.
“Program ini membutuhkan pemikiran super Extra supaya program ini bisa memberikan nilai mamfaat yang tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sumekar Khususnya,” tutupnya.
(*)