SUMENEP, (TransMadura com) –
Sunamya, seorang nenek (80) warga Dusun Gampong, RT 1 RW 2, Desa Giring, Kecamatan Manding, Sumenep, Madura, Jawa Timur sudah bertahun tahun menderita kelumpuhan. Pasalnya, nenek renta ini, selama bertahun tahun tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, pusat, maupun desa.
Bahkan mirisnya, nenek tersebut yang masuk wilayah kecamatan manding ini, tidak terdaftar di Dinas kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten setempat.
Fendi, salah satu keluarga besar Sunamya, mengaku, bahwa selama ini nenek Sunamya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah maupun desa, bahkan pusat.
“Ya tidak pernah mendapatkan bantuan, dia lumpuh sudah puluhan tahun,” katanya kepada media ini.
Bahkan, dengan kekesalannya, sebab merasa di anak tirikan, dirinya membuat tekanan terhadap perangkat desa, sehingga perangkat patungan memberikan bantuan berupa sembako.
“Kami tekan perangkat desa dan patungan memberikan sumbangan berupa sembako,” ngakunya.
Selain itu, Fendi merupaya Sunamya bisa terdaftar di catatan sipil, akhirnya membuat terobosan langsung ke Disdukcapil untuk di daftarkan.
“Petugas Disdukcapil akhirnya turun ke rumah Sunamya untuk didaftarkan kependudukan,” ucapnya.
Pihaknya berharap, kedepan pemerintah desa maupun daerah bisa memperhatikan nenek Sunamya yang sudah tidak berdaya untuk mendapatkan penghasilan tetap.
“Kami berharap pemerintah khususnya desa bisa membantu meringankan beban Sunamnya ini,” harapnya.
Sekilas kehidupan Sunamya (80) hidup dengan anaknya bernama Riyani. Riyani dalam kehidupannya bergantung penghasilan kepada suaminya bernama Sahawi, yang bekerja di pabrik tahu, hanya berpenghasilan 50 ribu perhari.
Keluarga miskin ini, tetap sabar melangsungkan hidupnya walaupun serba kekurangan tidak seperti warga lain yang berpenghasilan mapan.
Sehingga, keluarga itu berharap uluran tangan dari beberapa pihak untuk membantu meringankan beban hidupnya.
(Fero/red)