banner 728x90

Berakhir Masa Jabatan Bupati, Busyro Karim dan Istrinya Pulang ke Desa Baraji


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Sambut pisah masa berakhirnya jabatan, Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, KH A Busyro Karim – Achmad Fauzi masa bakti 2015-2020, di Rumah Dinas (Rumdis) Bupati, Rabu, (17/2/2021).

Selain sambut pisah juga penyerahan jabatan Plh Bupati ke Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Edy Rasyadi, yang di hadiri Kapolres, Dandim 0827, dan Kepala OPD lingkungan Kabupaten Sumenep.

banner 728x90

KH Busyro Karim, kembali rumahnya setelah berakhir masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini. Sehingga, Bupati Sumenep Madura, Jawa Timur Dr. KH. A. Busyro Karim dan istri Nur Fitriyana pulang kampung ke PP Al Karimiyah, Bereji, Kecamatan Gapura, Rabu (17/2/2021).

Baca Juga :   Ngangkat Tenaga Baru, Salah Satu Dinas di Sumenep Diduga Potong Gaji Tenaga Honorer Non ASN

Kepulangan ke bereji diikuti Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah). Achmad Fauzi dan istri, Nia Kurnia, Plh (Pelakasana Harian) Bupati edy Rasiyadi.

Kepulangan politisi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) itu dilakukan setelah serah terima jabatan kepada Sekdakab Edy Rasiyadi sebagai Plh bupati.

Sebelum pulang kampung bupati bertegur sapa dengan warga dan juga Jurnalis yang ada di Kota Sumekar. Usai memberikan sambutan terakhir mantan ketua DPRD Sumenep dia langsung pulang ke bereji dan diikuti oleh Forkopimda.

Namun, kepulangannya tidak dikonvoi, pimpinan OPD dan warga menunggu di pesantren.

Dalam sambutannya Dr. KH. A. Busyro Karim menjelaskan, hari ini secara formal akan kembali ke Bereji, meski sudah tiap hari pulang.

Baca Juga :   Ketua DPRD Sumenep Optimis Kepeminpinan Bupati dan Wakil Baru Akan Membawa Perubahan Positif

“Saya akan pulang, dan terima kasih kepada warga Sumenep yang telah mensukseskan visi Super mantap selama kepemimpinan kami,” katanya.

Dia juga berharap kepada semua pihak untuk terus membantu membangun Sumenep lebih maju. Bahkan, juga ikut mendorong kemajuan kota Sumekar meski dengan cara yang berbeda. “Yang terpenting membangun Sumenep meski dengan cara berbeda,” tuturnya.

(Asm/red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *