banner 728x90

PKB Kalah di Pilkada Sumenep, Faktor Non Kader kah?


SUMENEP, (TransMadura.com) – Kemenangan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019 lalu, ternyata tidak berbanding lurus dengan Pilkada Sumenep, Madura, Jawa Timur 2020 ini.

Sebab, kandidat yang diusung partai besutan KH. Abdurrahman Wahid harus tumbang atau keok dengan pesaingnya yang diusung PDI Perjuangan.

banner 728x90

Dalam kontestasi Pilkada ini, PKB bersama PPP, Demokrat, Nasdem, Hanura, dan Gelora mengusung pasangan Fattah Jasin -K. Ali Fikri.

Sementara PDI Perjuangan bersama Gerindra, PAN, PBB dan PKS mengusung Achmad Fauzi – Nyai Hj. Dewi Khalifah. Sehingga, Dua paslon (pasangan calon) inilah yang bertarung sengit pada pesta Demokrasi 9 Desember lalu.

Menariknya, pasangan Achmad Fauzi-Eva dengan nomor urut 01, hadir sebagai pemenang, dengan suara 319.541 suara atau 51,9%. Sementara pesaingnya Fattah Jasin -K. Ali Fikri dengan urut 02 memperoleh suara 296.347 suara atau 48,1%. Ada selisih sekitar 3,8 persen antara dua kandidat. Ini sesuai dari hasil rekapitulasi Kabupaten KPU setempat.

“Tentu saja kekalahan pasangan Fattah Yasin-KH. Ali Fikri menjadi tamparan keras bagi (PKB). Sebab, partai penguasa dan menjadi partai dengan perolehan 10 kursi di DPRD,” kata Direktur IndoPublika, Asep Irama.

Padahal, sambung dia, setiap kontestasi Pilkada PKB mampu mengantarkan kadernya menuju pendopo Sumenep. Misalnya, Abuya Busyro Karim duduk sebagai kepala daerah di Sumenep selama dua periode, 2010-2015 dan 2015-2020.

“Sayangnya, kali ini malah kalah di kandang sendiri. Ini sangat ironis,” ujarnya aktifis Ibukota.

Baca Juga :   Ketua DPRD Sumenep Optimis Kepeminpinan Bupati dan Wakil Baru Akan Membawa Perubahan Positif

Menurut Asep, kekalahan PKB pada Pilkada kali ini menunjukkan adanya perubahan dalam konstelasi politik di Sumenep. Meskipun mayoritas penduduknya nahdliyin, tetapi mereka tidak menjadikan PKB sebagai satu-satunya saluran politik yang merepresentasikan ideologi mereka.

Strategi politik PKB yang hanya memanfaatkan lokus-lokus Nahdlatul Ulama (NU), seperti pesantren dan kiai rupanya kurang efektif. Sebab, kader NU sendiri mulai banyak berlabuh ke partai lain.

Selain itu, terang dia, kekalahan itu terjadi lantaran para elite PKB Sumenep tidak cermat dalam melakukan kalkulasi politik. Mereka lebih merekomendasi Fattah Yasin yang notabene bukan kader.

“Padahal, ada kader potensial PKB yang justru lebih populer dan lebih lama turut andil dalam percaturan politik Sumenep ketimbang Fattah Yasin,” tuturnya.

Pada akhirnya, konsekuensi politis dari rekomendasi yang kurang populis itu berdampak pada kurangnya soliditas sesama elite partai. Di mana terjadi konflik kepentingan.

“Pada akhirnya, kehadiran Fattah Yasin menyebabkan lemahnya militansi kader PKB dalam memberi dukungan dan melakukan konsolidasi untuk memenangkannya. Bahkan, terkesan setengah hati,” ungkapnya.

Di sisi lain, kekalahan Fattah Yasin-KH. Ali Fikri tidak bisa dilepaskan dari faktor personal masing-masing calon. Sebagai pendatang baru dalam percaturan politik Sumenep, Fattah Yasin masih tidak begitu dikenal publik.

Namun, berbeda dengan pasaingnya, Ahmad Fauzi yang notabene sebagai Wakil Bupati Sumenep 2015-2020. Sehingg, popularitas calon turut andil dalam menentukan kemenangan kontestan pada Pilkada Sumenep 2020.

Baca Juga :   Ngeri, Tiba Tiba Ada Jimat Muncul di Kantor DPRD Baru Sumenep

Aktifis Pemuda Pancasila ini juga menambahkan, masih signifikanya suara 02 sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari andil KH. Ali Fikri. Masyarakat lebih simpatik terhadap dirinya.

Penerimaan masyarakat terhadap KH. Ali Fikri jauh lebih besar ketimbang Fattah Yasin sendiri. Alasannya, karena KH. Ali Fikri menunjukkan kesantunan dan akhlak kesantrian ketika di hadapan publik.

Di samping itu, simpul-simpul jaringan alumni dan santri Pondok Pesantren Annuqayah juga berandil besar dalam menyumbang perolehan suara paslon 02.

“Namun, tetap kalah. Kekalahan ini akan banyak memengaruhi arah politik Sumenep ke depan. Jika tidak segera melakukan evaluasi dan mengubah strategi politiknya, PKB akan tergusur sebagai partai penguasa dalam lanskap politik Sumenep,” paparnya.

“Pemilu 2024 akan menjadi medan pertaruhan PKB. Apakah akan tetap menjadi partai penguasa, atau justru berubah jadi partai medioker?,” imbuhnya.

Pria yang juga asli Sumenep ini berharap pasangan terpilih Ahmad Fauzi-Hj. Dwi Khalifah mampu mengimplementasikan visi-misinya dan membawa perubahan lebih baik terhadap Sumenep ke depan.

Sehingga, ragam persoalan yang masih melilit Kabupaten Sumenep dapat terpecahkan, terutama kemiskinan dan pengembangan sumber daya manusia.

Sementara, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep, KH Imam Hasyim, belum merespon saat di hubungi melalui sambungan seluler dan WhatSAAP nya untuk dimintai tanggapan dengan semua itu.

(*/yt)

banner 336x280

Respon (618)

  1. buy clomid without prescription [url=https://clmhealthpharm.com/#]ClmHealthPharm[/url] where to get generic clomid price

  2. Соревнуйтесь СЃ РґСЂСѓР·СЊСЏРјРё РЅР° игровых автоматах.: balloon казино играть – balloon игра на деньги

  3. Казино всегда предлагает выгодные акции.: balloon игра – balloon казино официальный сайт

  4. balloon игра на деньги balloon казино Казино — это шанс РЅР° финансовую СЃРІРѕР±РѕРґСѓ.

  5. Казино предлагает множество игровых автоматов.: balloon game – balloon казино демо

  6. Казино — это шанс РЅР° финансовую СЃРІРѕР±РѕРґСѓ.: balloon game – balloon казино демо

  7. Играйте РЅР° деньги Рё получайте удовольствиe.: balloon казино – balloon казино

  8. balloon игра balloon game Игровые автоматы — шанс РЅР° крупный выигрыш.

  9. Казино предлагает множество игровых автоматов.: balloon game – balloon казино

  10. Ballon — выберите СЃРІРѕР№ путь Рє победе.: balloon game – balloon казино демо

  11. https://neokomsomol.kz/# Казино предлагает множество игровых автоматов.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *