SUMENEP, (TransMadura.com) – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendapat penghargaan istimewa.
Pasalnya, Dinas Pendidikan kota keris ini, mendapat anugerah dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (LEPRID) pada puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2020.
Mereka dapat penghargaan, sebagai insiator dalam kategori pembacaan Macapat terlama di dunia, yakni 75 jam nonstop.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Ketua Umum Leprid Paulus Pangka, di kantor Pemkab Sumenep usai upacara perayaan HGN 2020, Rabu (25/11/2020).
“Ada satu keinginan kami yaitu Macapat ini bisa dilestarikan. Bisa dilestarikan berarti nanti bisa diajarkan, minimal lewat pagelaran ini minimal dari murid tahu bagaimana sih seni Macapat itu,” ujar Kadisdik Sumenep, Carto.
Menurutnya, ke depan pagelaran Macapat dapat ditunjukkan oleh generasi muda di pada setiap even seperti momen hari guru nasional ini. Sebab, kesenian yang satu ini dinilai harus selalu terjaga dan lestari di kabupaten ujung timur pulau Madura.
“Macapat ini kan dimainkan yang sepuh-sepuh. Ke depan ini ada yang saling mengisi, kalau tahun depan mengadakan seperti ini, minimal ada sela yang tua dan yang muda yang main,” ujarnya.
“Berikutnya harapan kami adalah yang tua ini sudah istirahat diganti dengan yang muda, sehingga seni berkelanjutan dan generasi satu ke generasi lain terus saling melestarikan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Leprid Paulus Pangka menyatakan, pagelaran Macapat selama 75 jam nonstop yang diinisiasi oleh Disdik Sumenep ini memang layak mendapat penghargaan dunia. Sebab, di samping menjaga kelestarian seni dan budaya, juga telah diseleksi secara ketat dengan terjun langsung ke lapangan.
“Jadi kami melakukan penilaian secara terbuka melihat kondisi saat ini masih pandemi Covid-19 ini, hasilnya secara survei dan kami cek langsung di sini ternyata acara Macapat ini sangat luar biasa baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, sisi lain dari pagelaran Macapat ini adalah menggunakan 3 bahasa sekaligus, yakni Bahasa Indonesia, Jawa, dan Madura secara baik dan benar sehingga hal ini menjadi rekor baru di dunia.
“Berlangsung secara baik dengan 3 bahasa sekaligus, dan ini merupakan rekor dunia baru dan tidak tanggung-tanggung dalam rangka HGN ke 75 pembacaan Macapat berlangsung 75 jam non stop oleh 13 kelompok secara bergantian,” tegasnya.
“Untuk ini, Leprid memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah Kabupaten Sumenep dan juga kepada Dinas Pendidikan yang bersama-sama menginspirasi kita untuk seni budaya Macapat ini,” tandasnya. (*)
