SUMENEP, (TransMadura.com) – Penyampaian Visi-Misi dalam debat kandidat pasangan calon bupati dan wakil bupati (Cabup-Cawabup) pilkada Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang selenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Utami pada selasa, (10/11/2020) malam.
Namun pada acara tersebut, wacabup paslon 1 nyai Eva tidak hadir, hanya terlihat Cabup Akhmad Fauzi karena halangan masa iddah dan hadir pasangan Fatta Jasin -Kiai Ali Fikri Nomor urut 2.
Namun dalam pantauan media ini, ketidak hadiran Nyai Eva tidak membuat Cabup Akhmad Fauzi surut semangat penyampaian gagasan visi misi membangun sumenep lebih baik. walau 1 banding dua, walau serangan pertanyaan lawan debatnya dirinya tetap santai.
Wakil Calon Bupati Sumenep, Nyai Khalifah menyampaikan, ketidak hadiran dirinya karena menjalani masa iddah. “Saya tidak hadir masih menjalani masa iddah,” kata Nyai Eva di kediamannya bersama Achmad Fauzi usai debat.
Dia memparkan, penyusunan visi misi tiga hari dilakukan secara bersama sama sebelum debat kandidat yang diselenggarakan KPU.
“Kami tiga hari sebelum debat, sudah berbincang biancang dengan Achmad Fauzi. karena tentang visi misi kita disusun secara bersama sama,” kata Nyai Dewi Khalifah Cawabup Paslon 1 usai debat di kediamannya.
Sebab,, jelas Pengasuh Ponpes Akidah Uysmuni Tetate ini, keduanya sudah komitmen dirinya dengan Fauzi, akan berbagi tugas dan tanggungjawab sehingga, penyampaian visi misi yang sudah disampaikan dalam debat tadi, juga beberapa visi misi yang akan dilakukan dirinya nanti.
“Yang disampaikan Achnad Fauzi, itu juga sebagian penyusunan visi misi saya kalau nantinya kami ditakdirkan untuk mendampingi jadi Wakil Bupati, mendampingi Akhmad Fauzi,” ucapnya.
Nyai Eva menilai, dalam debat kandidat, Achmad Fauzi sangat mengusai materi yang disampaikan yang sudah mereka lakukan selama lima tahun. “Pengabdian luar biasa kepada kabupaten sumenep,” ujarnya.
Sehingga, keyakinan dirinya,masyarakat bisa melihat bagiaman komitmen Fauzi melakukan program yang sudah dilakukan selama lima tahun dan ingin melanjutkan mengembangkan kembali lima akan datang untuk lebih baik.
“Salah satunya yang mereka angkat kembali dalam penyampaian pengembangan, tentang wirausaha,bagaimana pemuda di Sumenep bisa mandiri yang akan dikembangkan menjadi wirausaha berbasis pondok pesantren, sehingga para santri mempunyai.produk unggulan bisa mengolah dari sumber daya alam, menjadi sumber sebuah prodak. juga akan membuka lapangan kerja,” tutupnya.
(Asm/fero/Red)