banner 728x90
Tak Berkategori  

Pengentasan Kusta “Strategic Workshop LPEP” Digelar Kemenkes RI di Sumenep


SUMENEP, (TransMadura.com) -Seminar Strategic Workshop LPEP (Laboratorium Pengembangan Ekonomi Pembangunan ) Sustainbility in Sumenep Districk yang digelar Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dalam workshop terkait pengentasan kusta di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (13/8/2018).

berlangsung diikuti puluhan peserta.

banner 728x90

Seminar berlangsung yang diikuti puluhan peserta, digelar di aula Pemkab Sumenep itu dibuka secara simbolis bupati Dr. A. Busyro Karim. Hadir juga pada kesempatan itu ketua DPRD Herman Dali Kusuma, Sekdakab Edy Rasyadi, Pejabat Kemenkes dr. Alfinella, Kepala Bakorwil Alwi Beiq, Kabid Pengendalin Pengentasan Penyakit Kusmawati, Amd. Keb, S.Pd. Juga hadir dinkes provinsi.

Menariknya, pada kesempatan itu hadir juga dokter dari luar negeri. Misalnya, Liobert Mieras dari LNR dan Zahira Gani Dari Novartis Foundation dan sejumlah lainnya. Kegiatan itu berlangsung guyub dan seminar pun berlangsung cukup sukses.

Baca Juga :   Dinilai Tak Profesional, PD Sumekar Tutup Apotek Pangestu Sumenep

Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim dalam sambutannya, mengapresiasi seminar workshop berkaitan dengan kusta ini. Sebab, Sumenep masih masuk kategori terbanyak penderita kusta di Jatim. “Ini langkah yang bagus untuk dilakukan dalam pengentasan kusta, ” katanya.

Kendati demikian, pihaknya meminta tak hanya sekadar seminar, melainkan harus ada program yang berkelanjutan. Sehingga, ada terobosan dalam mengentaskan penyakit kusta yang dianggap nenular. “Tidak cukup dengan seminar, melainkan harus ada kegiatan berkesinambungan, ” tuturnya.

Kepala Dinkes Sumenep dr. Fatoni menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan oleh Kemenkes. Dengan harapan bisa menyamakan persepsi tentang pencegahan dan penanganan kusta. “Penyakit kusta harus menjadi atensi. Sebab, Sumenep terbanyak sejatim, ” katanya.

Baca Juga :   Laporan Hasil Reses, Ketua DPRD Sumenep Sampaikan Bagian Amanah Sesuai Tatib

Dengan kegiatan ini, sambung dia, diharapkan penderita kusta di Sumenep bisa menurun, termasuk juga menurunnya tingkat kecacatan akibat dari kusta. “Yang terpenting, memutus mata rantai penyebaran kusta di Sumenep. Sebab, ini masuk penyakit menular,” tuturnya.

Fatoni mengungkapkan, pihaknya tetap berupaya untuk menekan kusta meski tahun depan tidak ada lagi anggaran dari luar. Sebab, sudah putus kontrak, sehingga memungkinkan di APBD. “Kami tetap fokus pada pengentasan kusta, ” ucapnya.

Menurut Fatoni, yang paling dominan penderita kusta itu berada di Kecamatan Talango. “Kami berharap bisa segera dituntaskan dan terus mengalami penurunan, ” tukasnya didampingi Kabid P2P Kusmawati, Amd.Keb. (Asm/Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *