SUMENEP, (Transmadura.com) —
Pengasuh Pondok Pesatren (Ponpes) Tahfizhul Qur’an Al-Farhan Desa Moncek, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur, menolak dan mengecam Donald Trump mengakui Yarussalem jadi ibu kota israel.
Kecaman itu disampaikan sebelum khotbah Sholat Jum’at di Masjid Darur-Rahman Desa Moncek Tengah, bahwa menolak Yarussalem Jadi ibu kota israel. Karena Donald Trump membuat kebijakan – kebijakan sepihak.
Politisi yang di percaya dua periode duduk diruang parlemin dari partai demoktat dapil dua ini, lantang menyuarakan dan menolak keputusan presiden amerika donald trump yang bersifat sepihak dan mengundang makin panasnya di dunia islam .semoga Trump sadar bahwa keputusannya di tentang semua pihak di dunia.
“Kami menolak dan mengecam keras dengan kebijakan Donald Trump menurut kami itu adalah sepihak,” kata Pengasuh Ponpes Tahfizhul Qur’an Al-Farhan KH. A. Kuridi. Jum’at 15 Desember 2017.
Menurutnya keputusan dan kebijakan yang diambil Donald Trump tidak manusiawi dan sepihak, kalau Donald Trump Itu mengambil putusan hanya mengandalkan kekuasaannya saja.
“Palestina sudah terzolimi sejak lama, kami menolak keputusan Trump, dan meminta supaya Donald Trump mencabut keputusannya dan Donald Trump kita harap tidak jadi memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv,” ungkap politisi ini.
Sementara itu, usai sholat jum’at KH.A. Kuridi melakukan do’a bersama, moga warga palestina diberi keselamatan dan ketabahan dalam menghadapi gejolak yang sekarang ini. “Hanya dengan doa kita membantu masyarakat Palestina. Sebab, kekuatan doa itu cukup kuat karena berhubungan dengan Tuhan langsung,” ujarnya. (Asm).