Transmadura.com, Sumenep —
Harga bibit tembakauKabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus mengalami kenaikan walau cuaca fluktuatif hingga harga bibit saat ini berkisar antara Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per seribu batang.
Hal itu dikeluhkan Hasimah salah satu petani asal Kecamatan Ganding, Sumenep, bahwa,Melambungnya harga itu sudah berlangsung secara bertahap sejak sepekan terakhir harga mengalami kenaikan yang cukup riskan.
”Seminggu yang lalu masih Rp18 ribu perseribu batang, tapi saat ini sudah Rp25 ribu ditempat penangkaran, jika terima di rumah menjadi Rp30 ribu,” katanya Kamis, 8 Juni 2017.
Terpisah, dikatakan senada oleh Ahmadi salah satu petani asal Desa Basoka Kecamatan Rubaru. Meskipun sepekan terakhir hingga pagi tadi Sumenep turun hujan, namun tidak mempengaruhi harga bibit tembakau.
”Kemarin pagi saya beli Rp25 ribu perseribu batang. Mungkin saja jika cuaca terus membaik harga bibit akan naik lagi,” ungkapnya dengan wajah sendu.
Menurutnya, mayoritas petani di daerahnya optimis tahun ini bisa meraup keuntungan yang lebih dibandingkan tahun sebelumnya. ”Ini jadi faktor lain penyebab melambungnya harga bibit tembakau,” ujarnya.
Ketua Peguyuban Pemerhati Kelompok Tani (P2KT) Sumenep Zaenuri menghimbau pemerintah daerah bisa memperjuangkan nasip petani tembakau. Salah satunya dengan cara mengadakan MoU dengan pihak gudang, teruma masalah harga tembakau rajangan.
Menurutnya, jika harga bibit Rp25-30 ribu perseribu batang, maka harga tembakau rajangan di petani minimal Rp50 ribu persatu kologram. ”Apabila harga tembakau rajangan di petani dibawah Rp50 ribu per kilogramnya merugi,” katanya.
Menurutnya, cos yang harus dikeluarkan oleh petani lumayan besar. Per seribu batang petani harus mengeluarkan sekitar Rp1 juta lebih. Biaya tersebut termasuk pembeilan bibit, ongkus kuli hingga panen raya. ”Ini belum lagi biaya saat di panen,” tuturnya.
Sejak lima tahun terakhir cuaca masih fluktuatif tidak, namun instansinya terus mencari kebijakan agar para petani lebih arif dan bijak dalam budidaya tanaman tembakau. Tahun ini areal potensi tanaman tembakau di Sumenep mencapai 28.614 hektare. Tetapi, yang di-plotting hanya 21.893 hektare.
Kepala Dinas PertanianTanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep Bambang Heriyanto belum bisa dimintai keterangan, saat dihubungi melalui telepon selulernya belum merespon. (Asm/hy)