Transmadura.com, Banyuwangi – kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Banyuwangi, Jawa Timur, MY Bramuda tidak segan menyanjung Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Pulau Madura dalam pertemuannya dengan para kuli tinta yang tergabung dalam Asosiasi Media Online Sumenep (Amos).
Bram sapaan akrab orang nomor satu dilingkungan Dinas Pariwisata Banyuwangi ini menyampaikan, Kabupaten Sumenep lebih terkenal dari Banyuwangi.
“Sumenep ini lebih terkenal dari Banyuwangi, seperti sejarah kerajaannya, makanan khas sate-nya, potensi wisatanya, dan lain sebagainya. Kurangnya sedikit, Sumenep masih lemah dalam marketing, minim terobosan untuk mempromosikan wisata,” kata dia.
Pemerintah Daerah dimanapun, harus kreatif, sebagai contoh Kabupaten Banyuwangi bisa dikenal hingga ke mancanegara karena hasil kreatifitas mengemas pariwisata. Padahal daerah lainpun pasti bisa melakukannya.
“Tidak ada yang sulit kok mas, apalagi mengembangkan Daerah yang sudah memiliki potensi wisata luar biasa seperti Sumenep, ya tinggal gimana mengemas untuk dipromosikan saja,” paparnya dalam forum dialog baru-baru ini.
Menurutnya, pemilihan brand wisata itu tak kalah penting untuk diperhatikan, karena wisatawan yang akan berkunjung akan semakin tertarik dengan kemasan branded (lebel) nya.
“Gili Labak misalnya, dengan keindahan wisata bawah lautnya yang ada di Sumenep kalau mau di branded dengan cantik, pasti Gili Trawangan yang ada di Banyuwangi bisa-bisa kalah mas,” imbuhnya.
Bahkan, pihaknya juga menyarankan, antara tempat wisata yang satu dengan lainnya harus dikemas dengan brand yang berbeda. Tujuannya, agar tidak saling bertabrakan dan terkesan semua wisata menyuguhkan potensi wisata serupa.
“Setiap wisata pantai misalnya, harus memiliki brand yang berbeda. Contoh untuk pantai Gili Labak bisa di branding dengan keindahan snorkeling dan diving, untuk pantai Gili Iyang semisal bisa di brand dengan oksigen terbaiknya, jadi wisatawan kan tinggal pilih mau berkunjung ke tempat yang mana kalau brand nya sudah jelas,” tandas Bram. (Jie/Boy).