SUMENEP, (TransMadura.com) –Laka lantas yang terjadi beberapa hari yang lalu Senin, (24/06/2019) di Desa Beraji Kec. Gapura Kab. Sumenep, mendapat perhatian serius dari Ketua aktivis Lidik Hukum dan Ham.
Pasalnya, dua orang korban diketahui bernama Kipnatun (20) dan Essus (50) asal Dusun palegin Desa Grujugan Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep, diduga menjadi korban tabrak lari dan salah satu korban bernama Essus (50)meregang nyawa dirumah sakit pukul 21.30 wib. saat dilakukan perawatan secara intensive oleh pihak RSUD Moh. Anwar Sumenep, senin,24/06/2019. Namun, sampai saat ini Unit Lakalantas polres sumenep terkesan “lelet” dalam menanganinya.
Ketua Lidik Hukum dan Ham, Imam Zubairi, mengatakan tindakan satlantas polres sumenep harus lebih sigap dalam menangani kasus kecelakaan tabrak lari. apalagi bukti-bukti sudah ada di Unit Laka Lantas Polres Sumenep. Hal itu bisa menjadi petunjuk awal pihak kepolisian Polres Sumenep untuk segera melakukan penyelidikan, “ini persoalan nyawa manusia, jangan dianggap enteng”, tegasnya.
Imam sapaan Akrab Imam Zubairi, mengatakan bahwa kasus dugaan tabrak lari kemarin yang terjadi didesa Beraji indikasinya sudah mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, “indikasi unsur kesengajaan atau tidak pihak kepolisian yang berhak menentukan dari hasil olah TKP”, tambahnya.
Terpisah, Deddy Eka Aprianto Kasatlantas Polres Sumenep saat ditemui diruangannya, Rabu, (26/06/2019) menerangkan, bahwa kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan ditangani dengan serius, “kami masih mendalaminya dengan mengumpulkan bukti-bukti tambahan dan beberapa keterangan dari sejumlah saksi”, tukasnya. (Hen/Red)