banner 728x90
Tak Berkategori  

RSUDMA Sumenep Manfaatkan Anggaran DBHCHT Menambah Fasilitas Pelayanan


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapatkan kucuran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2021

Pasalnya, anggaran yang diterima pada tahun 2021 ini, sebesar Rp 4,1 miliar akan dimanfaatkan untuk penambahan fasilitas pelayanan Rumah Sakit plat merah tersebut.

“Salah satunya pembelian satu unit ambulance yang dilengkapi dengan peralatan emergency dan peralatan operasi,” Kata Direktur RSD dr. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, Selasa, (16/11/2021)

Menurutnya, anggaran dana bagi hasil cukai hasil tembakau tersebut salah satunya untuk pembelian satu unit ambulance sebesar Rp 980 juta, selain itu juga menyediakan supporting daya berupa Uninterruptible Power Supply (UPS) sebesar Rp 2 miliar, peralatan operasi Rp 640 juta, dan hepafilter Rp 500 juta.

“Adanya DBHCHT ini sangat membantu kami di rumah sakit. Penambahan fasilitas tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Utamanya bagi mereka yang sakit,” ucapnya.

Sehingga, Fasilitas mobil ambulance tersebut untuk menambah ketersediaan yang sudah ada. “Sebelumnya, rumah sakit daerah hanya memiliki tiga unit ambulance.sehingga Armada kebutuhan ideal jumlah masih jauh,” ungkapnya.

Sehingga, setiap hari armada tersebut, jelas Erly harus dimanfaatkan untuk mengantar dan menjemput pasien. “Satu unit armada tambahan dari DBHCHT itu berupa ambulance yang dilengkapi dengan peralatan emergency. Armada tersebut bisa dimanfaatkan saat rumah sakit hendak merujuk pasien ke Surabaya dengan pasien yang membutuhkan perawatan lebih,” jelasnya.

Sedangkan keberadaan UPS tersebut, lanjut Erli, memang sudah lama dibutuhkan rumah sakit, terutama pada saat terjadi emergensi di ruang operasi. Misalnya, saat terjadi gangguan daya listrik seperti mati lampu, maka UPS itu berfungsi untuk menstabilkan daya listrik.

“Kalau terjadi gangguan daya listrik seperti mati, maka akan disupport dengan UPS sehingga jaringan listrik tetap stabil. Kekuatannya bisa bertahan sekitar 30 menit. Kami mengadakan peralatan yang kami anggap lebih penting atau kami berpikir skala prioritas saja,” urainya.

Tidak hanya itu, Ia menjelaskan bahwa rumah sakit juga perlu melakukan pengadaan peralatan operasi guna kelancaran di saat melakukan tindakan medis. Termasuk ada meja kemoterapi.

“Peralatan operasi tersebut tidak bisa diabaikan, setiap saat harus ditingkatkan karena pelayanan di rumah sakit sangat erat kaitannya dengan nyawa manusia,” tegasnya.

Sementara untuk pengadaan hepafilter sendiri, manfaatnya untuk menyaring udara di ruang perawatan. Alat tersebut sangat penting terutama di masa pandemi COVID-19 ini.

“Semua rencana pengadaan sarana dan prasarana kesehatan dari DBHCHT ini, akan direalisasikan seratus persen sebelum tutup tahun anggaran 2021, karena kami sudah merencanakan apa saja yang perlu diadakan,” tambahnya.

Selama ini, keluhan masyarakat terkait pelayanan, menjadi alasan manajemen untuk terus berbenah diri. “Kami akan terus berupaya memuaskan masyarakat dalam bentuk pelayanan cepat dan tepat, utamanya dalam kesehatan,” akunya.

Pihaknya berharap, DBHCHT tersebut tidak hanya diberikan pada tahun ini, melainkan setiap tahun anggaran perlu ada. Karena, hal tersebut menjadi salah satu support bagi rumah sakit, terutama fasilitas yang selama ini masih perlu penambahan.

Sebab dengan adanya DBHCHT ini, fasilitas akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhannya. Dampak positif dari dana tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat umum karena kondisi kesehatan masyarakat juga ditentukan oleh ketersediaan fasilitas kesehatan disejumlah tempat pelayanan kesehatan.

“Harapan kami, masyarakat Sumenep selalu sehat. Penambahan fasilitas kesehatan di rumah sakit ini bagian dari upaya kami meningkatkan pelayanan. Semoga, ini juga sesuai dengan keinginan masyarakat,” pungkasnya.

(*)