banner 728x90

Pemkab Sumenep Bersama BI Jatim Meeting TPID

Pemkab Sumenep Bersama BI Jatim Meeting TPID


SUMENEP, (Transmadura.com) – High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten diselenggarakan Pemerintah Sumenep bersama perwakilan BI (Bank Indonesia) Provinsi Jawa Timur, di Kantor Bupati Ruang Arya Wiraraja.

Pada kesempatan itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi membuka meeting secara virtual dan dihadiri Wakil Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah, Forkopimda Sumenep dan anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, pengendalian inflasi sangat penting dan memerlukan kerja sama, serta koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia melalui kebijakan makroekonomian yang terintegrasi, baik dari kebijakan fiskal, moneter maupun sektoral.

“Salah satu upaya pengendalian inflasi menuju inflasi yang rendah dan stabil, adalah dengan membentuk dan mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat agar mengacu pada sasaran inflasi yang telah ditetapkan,” katanya.

Baca Juga :   Jelang Pembukaan, Satgas TMMD 121 Kodim 0827/Sumenep dan Warga Bersihkan Lapangan

Menurutnya, Inflasi yang tinggi menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus turun, sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan pada akhirnya orang miskin bertambah di daerah, bahkan inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.

“Jadi, pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil bisa menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang ujung-ujungnya menurunkan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Pihaknya menerangkan, TPID untuk menciptakan stabilitas ekonomi perlu menjaga ketersediaan pasokan, harga pangan termasuk pendistribusian serta daya beli, karena inflasi bisa menjadi ancaman kesejahteraan masyarakat pada sektor pangan.

“TPID Kabupaten Sumenep untuk bekerja sama melakukan antisipasi kenaikan harga pangan dengan identifikasi rinci ketersediaan supply pangan, terutama bahan pangan yang secara historis bisa meningkat sewaktu-waktu,” terangnya.

Baca Juga :   Dandim Sumenep Dampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Kunker Ke Giliiyang

Sehingga, salah satu antisipasinya dapat dilakukan mulai saat ini dengan persiapan cold storage, melakukan gerakan urban farming seperti penanaman tanaman pangan di pekarangan dan lainnya.

“Mudah-mudahan inflasi ini bisa dikendalikan supaya daya beli masyarakat dalam mencukupi kehidupan sehari-hari tetap berjalan dengan normal,” harapnya.

(Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *