Hukum  

Diduga Minta Uang Nutup Kasus, Kades Baragung Disoal Warganya

SUMENEP, (TransMadura.com) –
Kasus dugaan pemeran Video wanita telanjang bulat yang viral tersebar di medsos terus mengembang. Bahkan pihak pemeran MW asal Desa Baragung, Kecamatan Guluk Guluk, Sumenep, merasa jadi korban penipuan dari akun Facebook hingga lapor polisi.

Namun, persoalan itu dapat respon dari petinggi di Desa Baragung, yakni Mantan Kades Baragung (Suami Kades Aktif) dan Kadus bahwa wanita itu dianggap “kurang waras” (gila) tidak perlu diperpanjang.

Hal ini ditepis oleh KR, suami MW atau pemeran video tersebut, menyangkal jika istrinya diklaim gila itu terlalu berlebihan. “Istri saya tidak gila, kalau memang itu gila harus cek dokter. Bisa di cek ketetangga kalau itu tidak gila,” ucapnya kepada wartawan Transmadura.

Dirinya menceritakan, harusnya sebagai pemimpin tidak langsung main klaim gila, setidaknya menanyakan langsung kepada yang bersangkutan, kami menyayangkan dengan sikap itu.

“Harusnya memberikan arahan yang baik tidak langsung bilang gila. Tanya dulu ke yang bersangkutan. Yang rugi dan malu saya dengan keluarga, kalau orang lain ngomong seenaknya tidak rugi,” katanya dengan nada kecewa dalam kontak person nya.

Sehingga, dengan tegas menyatakan, istri dan dirinya sebagai korban moral kepada publik. ” istri dan saya jadi korban moral malu terhadap orang umum,” ungkapnya.

Selama peristiwa itu, dirinya mengaku sudah melapor ke Kepala desa menceritakan peristiwa itu, bahwa ada video keluarganya tersebar di Medsos. Namun tidak ada arahan untuk mengayomi sebagai warganya dari pihak kades.

“Selama ini kades tidak pernah memberikan arahan atau pembinaan saat kami mengadu, tidak ada,” ujarnya.

Bahkan, menurutnya tidak ada solusi bagaimana persoalan ini bisa cepat teratasi, karena ini aib keluarga.

“Kami minta solusi ke kades bagaimana solusinya karena video itu sudah menyebar di Desa Baragung, hanya janjinya akan menyampaikan ke masyarakat video itu dihapus .namun faktanya sampai sekarang masih banyak belum di hapus,” tuturnya

Bahkan, pejabat Desa, suruhan kades itu, pihaknya mengaku minta uang untuk menutup kasus itu sebesar Rp 20juta untuk diberikan ke oknum polisi. Namun dirinya tidak sanggup karena tidak punya uang dan meminta untuk ditalangi dulu.

“pejabat suruhan Bu kades meminta katanya polisi yang meminta, karena dengan begitu kasus ini agar tidak jalan dan akan hilang dengan sendirinya,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.

Kepala Desa Baragung, Latifah membantah bahwa yang meminta itu bukan dirinya. “Jhe’ le’palek Caca (Jangan memutar balikkan omongan),” katanya dalam bahas Madura.

Apalagi, kata Kades, dengan persolan itu mengaku tidak tau, apalagi tentang video itu.
“Sama videonya saja tidak tau seperti apa, biar nanti KR suruh nelfon sendiri ke saya,” ungkapnya dengan tegas.

Bahkan, Kades terkesan nyolot dan mengancam saat ditanya kebenaran tuduhan tersebut. “Kalau yang tidak perlu jangan di beritakan, biar sampean sama kades sama baik, karena sampean tidak tau yang sebenarnya,” ujarnya dengan agak sinis.

Sebelumnya, wanita asal Desa Baragung ini, tak lain pemeran video telanjang bulat, MW melalui kuasa hukumnya merasa dirinya tertipu dan diperas oleh penyebar video telanjang bulat berdurasi 1-11 detik yang diungga oleh akun Facebook bernama “Rohim Ahonk (FirdausBinahonk).
wanita asal Desa Baragung ini,

MW (Wanita pemeran) itu melaporkan ke Polres Sumenep, didampingi kuasa hukumnya, dengan Nomor laporan : LP-B/109/IV/RES.1.11./2021/RESKRIM/SPKT Polres Sumenep Sabtu tertanggal 7 Mei 2021.

Versi Kuasa Hukum MW (pemeran video) mengaku tidak sadar seperti di hipnotis, saat di video call dirinya dan korban dibujuk, dirayu dan diminta untuk telanjang dengan rekam layar oleh Akun Facebook atas nama tersebut.

Setelah empat hari berjalan Akun Facebook Atas nama Rohim Ahonk Meninta uang sebesar Rp 20juta, namun tidak dipenuhi dan mengancam akan menyebar video tersebut.

(Madi)

Exit mobile version