Kelompok Tani Meradang, Kios Pupuk Bersubsidi di Pragaan Jual Diatas HET

Kelompok Tani Meradang, Kios Pupuk Bersubsidi di Pragaan Jual

SUMENEP, (Transmadura.com) – Kios pupuk bersubsidi di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, disoal Kelompok tani.

Pasalnya, keluhan kelompok tani lantaran salah satu kios pupuk yang ada di desa prenduan menjual pupuk diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Pengiriman Pupuk dari Distributor ke kios Sari Bumi bisa dikatakan lancar, tapi harganya melebihi harga HET, hingga Rp 126 ribu per 50 kilo, padahal harga HET Rp 112,500.,” kata Ketua Kelompok Tani Nurul Karomah, Desa Aeng Panas, Hidayat.

Padahal, di Kios lain, pihaknya menyatakan harga jual pupuk urea bersubsidi sesuai harga HET Rp 112,500 per sak, akan tetapi harga jual di kios Sari Murni prenduan mencapai Rp 126.000 dengan alasan sudah sesuai kesepakan.

“Ini kan aneh, sesuai kesepakan dengan siapa, kami dan kelompok lain merasa dirugikan,” ungkapnya.

Bahkan, menurut Hidayat, pihaknya merasa dipersulit oleh kios setiap penebusan pupuk dengan alasan persyaratan diluar aturan dengan membawa foto copy KTP anggota, ditolak lagi harus foto copy scanner warna. padahal kordinator penyuluh pertanian menyampaikan hal itu tidak menjadikan wajib.

“Ternyata itu tidak menjadi persyaratan autentik, namun di kios saya di persulit,” ujarnya.

Dirinya berharap kepada pihak terkait, agar kios tersebut ditindak tegas, agar pendistribusian pupuk bersubsidi berjalan sesuai aturan yang berlaku. “Ini biar tidak ada yang dirugikan,’ harap Hidayat.

Pihaknya mengancam akan melaporkan dan akan melakukan aksi demo ke Dinas Pertanian untuk memperjuangkan hak petani khususnya kecamatan pragaan.

“Kalau ini tidak respon dari pihak terkait, kami dan semua kelompok akan melakukan aksi demo demi petani di Kecamatan Pragaan,” tutupnya.

Sementara dikonfirmasi pemilik kios Sari Bumi, Alfi, melalui sambungan telepon selulernya tidak merespon walau kedengaran aktif.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, SE, M.Si, tidak bisa ditemui saat mau klarifikasi hal tersebut, sebab ada acara kedinasan.

(Ahmadi/red)

 

Exit mobile version