Program DD di Desa Poreh Warga Klaim Fiktif?

Program DD di Desa Poreh Warga Klaim Fiktif?

SUMENEP, (Transmadura.com) – Pekerjaan proyek pada Dana Desa (DD) 2023 di Desa Poreh Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur ditengarai bermasalah.

Pasalnya, ada beberapa program dalam APBDes (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) yang disinyalir fiktif.

Salah satu kegiatan yang ditengarai tidak ada wujudnya adalah pengembangan sistem Informasi Desa (SID) sebesar Rp 102 juta, Taman Baca sebesar Rp 35 juta, yang disinyalir tidak ada fisiknya.

Kemudian, peningkatan produksi tanaman pangan sebesar Rp 27 juta. Kegiatan ini berbentuk sosialisasi dan pemberian bibit dan peningkatan produksi peternakan berupa pembelian hewan sebesar Rp 51 juta.

“Kami mempertanyakan kegiatan atau program lewat DD 2023 itu, seperti SID, Taman Baca, Penyuluhan dan bantuan bibit seeta peternakan,” kata salah satu warga Poreh yang enggan disebutkan namanya.

Dia menuturkan, pihaknya sedang mencari wujud fisik dari kegiatan tersebut. Bahkan, ke balai desa juga pernah disamperinnya, namun tidak ada. Sehingga, pihaknya curiga dan menduga kegiatan tersebut fiktif. “Taman baca, misalnya saya tidak menemukan,” tuturnya.

Warga dengan agak kurusan ini menuturkan, sementara untuk penyuluhan tidak digelar hanya sekadar diminta tanda tangan. Bibit untuk pertanian juga tidak ditemukan, bahkan pihaknya sudah mengkroscek ke sejumlah kelompok tani (poktan) dan beberapa warga.

“Naifnya bantuan ternak juga tidak kami dapatkan. Sebab, bantuan ternak sering hanya ngeklaim milik orang,” ungkapnya.

Untuk itu, kecurigaan atas dugaan tidak dilaksanakannya kegiatan tersebut masih terus didalami pihaknya. Hal itu untuk akurasi data dengan fakta di lapangan.

“Kami terus investigasi untuk mendapatkan data utuh. Ini masih dugaan kami sementara. Benar atau tidak akan kami pertanyakan ke pihak desa,” jelasnya.

Sementara salah satu narasumber penyuluhan mengakui jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan. Pihaknya hanya didatangi seseorang untuk dimintai tanda tangan dan diberikan honor. “Jadi, saya merasa kejebak diberi honor atas kegiatan yang tidak dilaksanakan,” ucapnya.

Sementara Kepala Desa Poreh Abd. Ghafur tidak menjelaskan panjang lebar terkait kegiatan tersebut. Hanya meminta media ini untuk ke rumahnya..

Bendahara Desa Poreh Hazin menjelaskan, kegiatan tahun 2023 semua sudah dijalankan alias tidak ada yang fiktif. Termasuk penyuluhan dan bantuan bibit sudah ada. “Ada mas, ini bannernya penyuluhannya masih ada. Bibitnya dikasih kemasyarakat bukan ke kelompok,” tuturnya.

Sementara untuk pengembangan SID, Hazin menjelaskan kegiatan itu salah satunya honor untuk operator desa. Dan, dananya tidak sebesar itu sampai Rp 102 juta. “Oh, itu dana sebelum perubahan,” ungkapnya.

Ditanya soal soal peternakan, dia memastikan juga ada kegiatan tersebut dan ada wujudkan. Hal itu diberikan kepada penerima manfaat.

Camat Lenteng Supardi saat dimintai keterangan media ini hanya menjawab akan dikordinasikan dengan pihak desa.

(Madi/red)

Exit mobile version